" BELUM CUKUP SAKIT "
Seorang laki-laki pergi mengunjungi seorang petani tua yang dulunya adalah pemburu terkenal.
Ketika tiba di pertanian, ia melihat salah satu anjing berburu sang petani terbaring di halaman.
Jelas sekali anjing itu merasa sangat tidak nyaman. Ia merasa terganggu oleh sesuatu, dan gangguan itu menyebabkannya terus menggonggong serta merintih.
Setelah memperhatikan selama beberapa menit, laki-laki itu bertanya kepada si petani, "Sebenarnya apa sih yang membuat anjing itu tidak nyaman?"
"Jangan pedulikan anjing tua itu," jawab sang petani. "Ia sudah seperti itu selama bertahun-tahun."
"Pernahkah Anda membawanya ke dokter hewan untuk mencari tahu masalahnya?" tanya laki-laki itu penasaran.
"Buat apa? Saya tahu persis apa yang salah dengan anjing itu. Ia hanya terlalu malas."
"Tapi apa hubungannya dengan rintihannya?"
"Anda tahu," jawab sang petani, "kebetulan di tempat anjing itu duduk ada paku yang mencuat dari kayu. Paku itu menusuk kakinya dan mengganggunya sehingga setiap kali duduk di situ, ia menggonggong dan merintih."
Dengan terbelalak, tamu itu berseru, "Lalu mengapa ia tidak pindah ke tempat lain?"
"Yaahh...." kata petani itu, "saya duga kesakitan itu tidak cukup untuk membuatnya berpindah."
----
Hanya ada 2 hal yang bisa memotivasi seseorang untuk mulai melakukan sesuatu, yaitu:
1. Mendekati kesenangan
2. Menjauhi kepedihan
Motivasi yang terhebat adalah kombinasi kedua unsur tersebut sekaligus.
Jadi bila seseorang belum tergerak untuk melakukan sesuatu, bearti:
1. Kesenangan yang terbayang belumlah cukup besar untuk menariknya melakukan sesuatu.
2. Kepedihan yang dideritanya sekarang juga belum cukup besar untuk membuatnya melakukan perubahan.
95% orang suka menunda, sampai ketika "sakit"nya sudah tidak tertahankan lagi, barulah mengadakan perubahan berarti dalam tindakannya, barulah "terpaksa" melakukan hal-hal yang dulu bisa dilakukannya lebih awal.
~ "Once Upon A Cow", Dr. Camilo Cruz
" NASIHAT GRATIS "
Apa hadiah paling umum yang orang suka berikan?
Hadiah itu adalah "NASIHAT" !!!
Kita suka memberi nasihat dengan cuma-cuma, bahkan ketika tidak diminta.
Kalau anda tidak percaya, cobalah pada saat sedang bersama sekelompok teman, beritahu mereka tentang ide anda untuk melakukan sebuah bisnis baru, dan perhatikan apa yang terjadi.
Jika ada enam orang dalam kelompok itu, anda mungkin akan mendapat enam pendapat berbeda, lengkap dengan rekomendasi dan nasihat pribadi.
Tak diragukan lagi, semua "nasihat" itu adalah hadiah yang diberikan kepada anda dengan niat baik. Itu adalah cara teman-teman anda menunjukkan rasa sayang dan perhatian mereka kepada anda. Bagaimana anda bisa menolak secuil "kebijaksanaan" tersebut?
Maka, anda berlaku sopan. Anda mendengarkan. Bagaimanapun tidak berarti atau tidak bergunanya nasihat atau sumber nasihat itu, anda memenuhi kewajiban anda sebagai seorang teman yang sopan, dan berpura-pura tertarik dengan pandangan, umpan balik, atau kritik "positif" mereka.
Meskipun demikian, berhati-hatilah. Pada titik tertentu dalam pembicaraan itu, sebagian pendapat tak bermutu tersebut mulai terasa masuk akal, dan anda mulai bingung dan meragukan kemampuan anda sendiri.
Setengah jam kemudian, teman, kenalan atau orang asing yang bersama anda sudah pergi, tapi seketika rencana-rencana sukses anda telah berantakan di depan mata anda.
Setengah jam sebelumnya, anda begitu yakin tentang potensi anda, tetapi sekarang anda tidak bisa melupakan prediksi pesimistis dan pengharapan rendah teman-teman anda.
Semakin anda ingin mengabaikannya, semakin terasa nyata jadinya.
Sekarang, ada enam sapi baru yang menggerogoti rumput di bagian utama pikiran anda, dari yang sebelumnya tidak ada.
Jadi bagaimana?
Begini....
Saat itu, saya sedang berbicara dengan seseorang tentang proyek baru yang akan saya mulai, ketika tiba-tiba ia menginterupsi saya dan berkata, "Camilo, izinkan saya memberikan beberapa nasihat gratis..."
Saya berkatan, "Tunggu! Sebelum anda mengatakan apa pun kepada saya, izinkan saya menanyakan beberapa hal."
Ia terkejut dengan reaksi cepat saya, tetapi berkata, "Oke, tanyakanlah..."
Saya pun melanjutkan, "Apakah anda pernah punya pengalaman di bidang ini? Jika ya, apakah itu pengalaman yang berhasil? Apakah anda merasa layak memberikan nasihat dalam masalah ini? Bagaimanapun, apa yang akan anda katakan mungkin mempengaruhi visi dan pengharapan saya dalam proyek ini, dan saya tidak perlu memberitahukan lagi betapa pentingnya proyek ini bagi saya. Jadi apakah anda betul-betul yakin dengan hadiah berharga yang akan anda berikan kepada saya ini?"
Ia memikirkan sejenak, kemudian berkata, "Lupakan saja."
Anda mungkin berpikir saya berlaku kasar dengan tidak membiarkannya menyatakan pendapat. Bagaimanapun, saya bisa saja mendengarkan dengan sopan, kemudian mengabaikannya.
Namun saya tidak mau mengambil resiko membuka pikiran saya terhadap pendapat dan pengharapan negatif orang lain.
Sekali suatu ide tertanam dalam pikiran anda, anda menjadi pelayannya. Jika ternyata itu ide yang keliru, dan anda mengizinkannya masuk serta bertumbuh dalam pikiran anda, ide itu akan mengubah pandangan, keyakinan, serta ekspektasi anda tentang kemampuan anda sendiri.
Ide yang keliru itu bahkan bisa menghancurkan kehidupan anda.
Anda perlu mengerti bahwa banyak "pikiran negatif", yang membuat kita terikat pada kehidupan seadanya, sebenarnya bila ditelusuri adalah pemberian orang lain.
Kita sering menjadi korban pengaruh negatif orang lain dan mengizinkan mereka menanamkan keyakinan keliru dalam bawah sadar kita yang akhirnya akan membatasi pertumbuhan fisik, emosi, serta intelektual kita.
Ide-ide keliru yang diprogram ke pikiran kita oleh orang lain itu, bagaimanapun akan memberi pengaruh buruk pada kehidupan kita.
Jangan biarkan ide-ide keliru mencemari harapan sukses kita. Selalu tanyakan dulu, apakah orang yang akan memberikan kita nasihat tersebut adalah orang yang layak. Dengarkan hanya dari orang-orang yang sudah sukses di bidang yang sama, bukan sekedar "cerita burung".
~ "Once Upon A Cow", Dr. Camilo Cruz
" KISAH 5 KERA "
Dalam suatu penelitian yang dilakukan oleh para profesor di USA, ada 2 ekor kera yang dimasukkan ke dalam satu ruangan kosong secara bersama-sama.
Kita sebut saja kera tersebut kera A dan B. Di dalam ruangan tersebut terdapat sebuah tiang, dan diatas tiang tersebut nampak beberapa pisang yang sudah matang. Apa yang akan dilakukan oleh 2 kera tersebut menurut anda?
Setelah membiasakan diri dengan keadaan lingkungan di dalam ruangan tersebut, mereka mulai mencoba meraih pisang-pisang tersebut.
Kera A yang mula-mula mencoba mendaki tiang. Begitu kera A berada di tengah tiang, sang profesor menyemprotkan air kepadanya, sehingga terpleset dan jatuh. kera A mencoba lagi, dan disemprot, jatuh lagi, demikian berkali-kali sampai akhirnya kera A menyerah.
Giliran berikutnya kera B yang mencoba, mengalami kejadian serupa, dan akhirnya menyerah pula.
Berikutnya ke dalam ruangan dimasukkan kera C. Yang menarik adalah,para profesor tidak akan lagi menyemprot para kera jika mereka naik.
Begitu si kera C mulai menyentuh tiang, dia langsung ditarik oleh kera A dan B. Mereka berusaha mencegah, agar kera C tidak mengalami "kesialan" seperti mereka.
Karena dicegah terus dan diberi nasehat tentang bahayanya bila mencoba memanjat keatas, kera C akhirnya takut juga dan tidak pernah memanjat lagi.
Langkah selanjutnya yang dilakukan oleh para profesor adalah mengeluarkan kera A dan B, serta memasukkan kera D dan E. Sama seperti kera-kera sebelumnya, kera D dan E juga tertarik dengan pisang diatas tiang dan mencoba memanjatnya. Kera C secara spontan langsung mencegah keduanya agar tidak naik.
"Hai, mengapa kami tidak boleh naik ?" protes keduanya".
Ada teman-teman yang memberitahu saya,bahwa naik ke atas itu berbahaya. Saya juga tidak tahu, ada apa di atas, tapi lebih baik cari aman saja, jangan keatas deh," jelas kera C.
Kera D percaya dan tidak berani naik, tapi tidak demikian dengan kera E yang memang bandel.
"Saya ingin tahu, bahaya seperti apa sih, yang ada di atas.... Dan kalau ada bahaya, masak iya saya tidak bisa menghindarinya ?" tegas kera E.
Walaupun sudah dicegah oleh kera Cdan D, kera E nekad naik....
Dan karena memang sudah tidak disemprot lagi, kera E bisa meraih pisang yang dinginkannya!
----
Manakah diantara karakter diatas yang menggambarkan tingkah laku anda saat ini?
Dari ilustrasi tersebut diatas dapat dikatakan bahwa Karakter A dan B adalah orang yang pernah melakukan sesuatu, dan gagal. Karena itu mereka kapok, tidak akan mengulanginya lagi, dan berusaha mengajarkan ke oranglain tentang kegagalan tersebut. Mereka tidak ingin orang lain juga gagal seperti mereka.
Karakter C dan D, adalah orang yang menerima petunjuk dari orang lain, hal-hal apa yang tidak boleh dilakukan, dan mereka mematuhinya tanpa berani mencobanya sendiri.
Karakter E adalah type orang yang tidak mudah percaya dengan sesuatu, sebelum mereka mencobanya sendiri. Mereka juga berani menentang arus dan menanggung resiko asalkan bisa mencapai keinginan mereka.
Pisang dalam cerita diatas menggambarkan impian kita.
Setiap orang dalam hidup ini mempunyai impian yang tinggi tentang masa depannya. Namun sayangnya, banyak sekalihal-hal yang terjadi di sekitar kita, yang menyebabkan impian kita terkubur.
Orang-orang dengan karakter A,B,C,D akan mengatakan kepada kita hal-hal seperti ini:
"Sudahlah, jangan melakukan pekerjaan yang sia-sia seperti itu."
"Percuma. Saya dulu sudah pernah melakukannya berkali-kali dan gagal."
"Sebagai seorang teman yang baik, saya tidak mau kamu gagal seperti saya."
atau mungkin kalimat...
"Kamu mau gagal kayak si X... lebih baik lakukan sesuatu yang pasti-pasti saja deh".
Bukankah hal-hal seperti itu yang sering kita dengar sehari-hari?
~ "Once Upon A Cow", Dr. Camilo Cruz
Seorang laki-laki pergi mengunjungi seorang petani tua yang dulunya adalah pemburu terkenal.
Ketika tiba di pertanian, ia melihat salah satu anjing berburu sang petani terbaring di halaman.
Jelas sekali anjing itu merasa sangat tidak nyaman. Ia merasa terganggu oleh sesuatu, dan gangguan itu menyebabkannya terus menggonggong serta merintih.
Setelah memperhatikan selama beberapa menit, laki-laki itu bertanya kepada si petani, "Sebenarnya apa sih yang membuat anjing itu tidak nyaman?"
"Jangan pedulikan anjing tua itu," jawab sang petani. "Ia sudah seperti itu selama bertahun-tahun."
"Pernahkah Anda membawanya ke dokter hewan untuk mencari tahu masalahnya?" tanya laki-laki itu penasaran.
"Buat apa? Saya tahu persis apa yang salah dengan anjing itu. Ia hanya terlalu malas."
"Tapi apa hubungannya dengan rintihannya?"
"Anda tahu," jawab sang petani, "kebetulan di tempat anjing itu duduk ada paku yang mencuat dari kayu. Paku itu menusuk kakinya dan mengganggunya sehingga setiap kali duduk di situ, ia menggonggong dan merintih."
Dengan terbelalak, tamu itu berseru, "Lalu mengapa ia tidak pindah ke tempat lain?"
"Yaahh...." kata petani itu, "saya duga kesakitan itu tidak cukup untuk membuatnya berpindah."
----
Hanya ada 2 hal yang bisa memotivasi seseorang untuk mulai melakukan sesuatu, yaitu:
1. Mendekati kesenangan
2. Menjauhi kepedihan
Motivasi yang terhebat adalah kombinasi kedua unsur tersebut sekaligus.
Jadi bila seseorang belum tergerak untuk melakukan sesuatu, bearti:
1. Kesenangan yang terbayang belumlah cukup besar untuk menariknya melakukan sesuatu.
2. Kepedihan yang dideritanya sekarang juga belum cukup besar untuk membuatnya melakukan perubahan.
95% orang suka menunda, sampai ketika "sakit"nya sudah tidak tertahankan lagi, barulah mengadakan perubahan berarti dalam tindakannya, barulah "terpaksa" melakukan hal-hal yang dulu bisa dilakukannya lebih awal.
~ "Once Upon A Cow", Dr. Camilo Cruz
" NASIHAT GRATIS "
Apa hadiah paling umum yang orang suka berikan?
Hadiah itu adalah "NASIHAT" !!!
Kita suka memberi nasihat dengan cuma-cuma, bahkan ketika tidak diminta.
Kalau anda tidak percaya, cobalah pada saat sedang bersama sekelompok teman, beritahu mereka tentang ide anda untuk melakukan sebuah bisnis baru, dan perhatikan apa yang terjadi.
Jika ada enam orang dalam kelompok itu, anda mungkin akan mendapat enam pendapat berbeda, lengkap dengan rekomendasi dan nasihat pribadi.
Tak diragukan lagi, semua "nasihat" itu adalah hadiah yang diberikan kepada anda dengan niat baik. Itu adalah cara teman-teman anda menunjukkan rasa sayang dan perhatian mereka kepada anda. Bagaimana anda bisa menolak secuil "kebijaksanaan" tersebut?
Maka, anda berlaku sopan. Anda mendengarkan. Bagaimanapun tidak berarti atau tidak bergunanya nasihat atau sumber nasihat itu, anda memenuhi kewajiban anda sebagai seorang teman yang sopan, dan berpura-pura tertarik dengan pandangan, umpan balik, atau kritik "positif" mereka.
Meskipun demikian, berhati-hatilah. Pada titik tertentu dalam pembicaraan itu, sebagian pendapat tak bermutu tersebut mulai terasa masuk akal, dan anda mulai bingung dan meragukan kemampuan anda sendiri.
Setengah jam kemudian, teman, kenalan atau orang asing yang bersama anda sudah pergi, tapi seketika rencana-rencana sukses anda telah berantakan di depan mata anda.
Setengah jam sebelumnya, anda begitu yakin tentang potensi anda, tetapi sekarang anda tidak bisa melupakan prediksi pesimistis dan pengharapan rendah teman-teman anda.
Semakin anda ingin mengabaikannya, semakin terasa nyata jadinya.
Sekarang, ada enam sapi baru yang menggerogoti rumput di bagian utama pikiran anda, dari yang sebelumnya tidak ada.
Jadi bagaimana?
Begini....
Saat itu, saya sedang berbicara dengan seseorang tentang proyek baru yang akan saya mulai, ketika tiba-tiba ia menginterupsi saya dan berkata, "Camilo, izinkan saya memberikan beberapa nasihat gratis..."
Saya berkatan, "Tunggu! Sebelum anda mengatakan apa pun kepada saya, izinkan saya menanyakan beberapa hal."
Ia terkejut dengan reaksi cepat saya, tetapi berkata, "Oke, tanyakanlah..."
Saya pun melanjutkan, "Apakah anda pernah punya pengalaman di bidang ini? Jika ya, apakah itu pengalaman yang berhasil? Apakah anda merasa layak memberikan nasihat dalam masalah ini? Bagaimanapun, apa yang akan anda katakan mungkin mempengaruhi visi dan pengharapan saya dalam proyek ini, dan saya tidak perlu memberitahukan lagi betapa pentingnya proyek ini bagi saya. Jadi apakah anda betul-betul yakin dengan hadiah berharga yang akan anda berikan kepada saya ini?"
Ia memikirkan sejenak, kemudian berkata, "Lupakan saja."
Anda mungkin berpikir saya berlaku kasar dengan tidak membiarkannya menyatakan pendapat. Bagaimanapun, saya bisa saja mendengarkan dengan sopan, kemudian mengabaikannya.
Namun saya tidak mau mengambil resiko membuka pikiran saya terhadap pendapat dan pengharapan negatif orang lain.
Sekali suatu ide tertanam dalam pikiran anda, anda menjadi pelayannya. Jika ternyata itu ide yang keliru, dan anda mengizinkannya masuk serta bertumbuh dalam pikiran anda, ide itu akan mengubah pandangan, keyakinan, serta ekspektasi anda tentang kemampuan anda sendiri.
Ide yang keliru itu bahkan bisa menghancurkan kehidupan anda.
Anda perlu mengerti bahwa banyak "pikiran negatif", yang membuat kita terikat pada kehidupan seadanya, sebenarnya bila ditelusuri adalah pemberian orang lain.
Kita sering menjadi korban pengaruh negatif orang lain dan mengizinkan mereka menanamkan keyakinan keliru dalam bawah sadar kita yang akhirnya akan membatasi pertumbuhan fisik, emosi, serta intelektual kita.
Ide-ide keliru yang diprogram ke pikiran kita oleh orang lain itu, bagaimanapun akan memberi pengaruh buruk pada kehidupan kita.
Jangan biarkan ide-ide keliru mencemari harapan sukses kita. Selalu tanyakan dulu, apakah orang yang akan memberikan kita nasihat tersebut adalah orang yang layak. Dengarkan hanya dari orang-orang yang sudah sukses di bidang yang sama, bukan sekedar "cerita burung".
~ "Once Upon A Cow", Dr. Camilo Cruz
" KISAH 5 KERA "
Dalam suatu penelitian yang dilakukan oleh para profesor di USA, ada 2 ekor kera yang dimasukkan ke dalam satu ruangan kosong secara bersama-sama.
Kita sebut saja kera tersebut kera A dan B. Di dalam ruangan tersebut terdapat sebuah tiang, dan diatas tiang tersebut nampak beberapa pisang yang sudah matang. Apa yang akan dilakukan oleh 2 kera tersebut menurut anda?
Setelah membiasakan diri dengan keadaan lingkungan di dalam ruangan tersebut, mereka mulai mencoba meraih pisang-pisang tersebut.
Kera A yang mula-mula mencoba mendaki tiang. Begitu kera A berada di tengah tiang, sang profesor menyemprotkan air kepadanya, sehingga terpleset dan jatuh. kera A mencoba lagi, dan disemprot, jatuh lagi, demikian berkali-kali sampai akhirnya kera A menyerah.
Giliran berikutnya kera B yang mencoba, mengalami kejadian serupa, dan akhirnya menyerah pula.
Berikutnya ke dalam ruangan dimasukkan kera C. Yang menarik adalah,para profesor tidak akan lagi menyemprot para kera jika mereka naik.
Begitu si kera C mulai menyentuh tiang, dia langsung ditarik oleh kera A dan B. Mereka berusaha mencegah, agar kera C tidak mengalami "kesialan" seperti mereka.
Karena dicegah terus dan diberi nasehat tentang bahayanya bila mencoba memanjat keatas, kera C akhirnya takut juga dan tidak pernah memanjat lagi.
Langkah selanjutnya yang dilakukan oleh para profesor adalah mengeluarkan kera A dan B, serta memasukkan kera D dan E. Sama seperti kera-kera sebelumnya, kera D dan E juga tertarik dengan pisang diatas tiang dan mencoba memanjatnya. Kera C secara spontan langsung mencegah keduanya agar tidak naik.
"Hai, mengapa kami tidak boleh naik ?" protes keduanya".
Ada teman-teman yang memberitahu saya,bahwa naik ke atas itu berbahaya. Saya juga tidak tahu, ada apa di atas, tapi lebih baik cari aman saja, jangan keatas deh," jelas kera C.
Kera D percaya dan tidak berani naik, tapi tidak demikian dengan kera E yang memang bandel.
"Saya ingin tahu, bahaya seperti apa sih, yang ada di atas.... Dan kalau ada bahaya, masak iya saya tidak bisa menghindarinya ?" tegas kera E.
Walaupun sudah dicegah oleh kera Cdan D, kera E nekad naik....
Dan karena memang sudah tidak disemprot lagi, kera E bisa meraih pisang yang dinginkannya!
----
Manakah diantara karakter diatas yang menggambarkan tingkah laku anda saat ini?
Dari ilustrasi tersebut diatas dapat dikatakan bahwa Karakter A dan B adalah orang yang pernah melakukan sesuatu, dan gagal. Karena itu mereka kapok, tidak akan mengulanginya lagi, dan berusaha mengajarkan ke oranglain tentang kegagalan tersebut. Mereka tidak ingin orang lain juga gagal seperti mereka.
Karakter C dan D, adalah orang yang menerima petunjuk dari orang lain, hal-hal apa yang tidak boleh dilakukan, dan mereka mematuhinya tanpa berani mencobanya sendiri.
Karakter E adalah type orang yang tidak mudah percaya dengan sesuatu, sebelum mereka mencobanya sendiri. Mereka juga berani menentang arus dan menanggung resiko asalkan bisa mencapai keinginan mereka.
Pisang dalam cerita diatas menggambarkan impian kita.
Setiap orang dalam hidup ini mempunyai impian yang tinggi tentang masa depannya. Namun sayangnya, banyak sekalihal-hal yang terjadi di sekitar kita, yang menyebabkan impian kita terkubur.
Orang-orang dengan karakter A,B,C,D akan mengatakan kepada kita hal-hal seperti ini:
"Sudahlah, jangan melakukan pekerjaan yang sia-sia seperti itu."
"Percuma. Saya dulu sudah pernah melakukannya berkali-kali dan gagal."
"Sebagai seorang teman yang baik, saya tidak mau kamu gagal seperti saya."
atau mungkin kalimat...
"Kamu mau gagal kayak si X... lebih baik lakukan sesuatu yang pasti-pasti saja deh".
Bukankah hal-hal seperti itu yang sering kita dengar sehari-hari?
~ "Once Upon A Cow", Dr. Camilo Cruz
Komentar