RENUNGAN Maret 2021

 


Renungan:

Senin,  01 maret 2021

*_APA ITU IKHLAS...??_*

*IKHLAS* itu adalah....
Ketika _Menyembunyikan_ *AMAL BAIK*, Seperti juga _menutup_ rapat” *KEBURUKAN* orang lain...

*IKHLAS* itu adalah....
Ketika _meniatkan_ *hati* agar seluruh *KEBAIKAN* yang kita _perbuat_ hanya untuk orang” yang *membutuhkannya*
Sehingga tidak *BANGGA* akan _Pujian_ dan tidak *PEDULI* pada _Kecaman_...

*IKHLAS* itu adalah....
Ketika dapat *MENOLONG* sesama, namun tidak mengharap *BALASAN*

*IKHLAS* itu adalah....
Ketika *MAMPU* _berbagi_ *REZEKI*, meskipun dalam keadaan *TERHIMPIT*

*IKHLAS* itu adalah....
Ketika *RELA* _Mengalah_ dan _Merendahkan_ *EGO PRIBADI*  Agar tidak terjadi *Pertikaian* / *Perselingkuhan*...

*IKLAS* itu adalah....
Ketika *TERSENYUM* _melihat_ orang lain *BAHAGIA*, Walaupun kita sedang *BERDUKA*

*IKLAS* itu adalah....
Ketika harus *MELEPASKAN* sesuatu demi *KEBAIKAN* bersama, Sekalipun kita yang *TERLUKA*

*IKHLAS* itu adalah...
Ketika *DIHUJANI* kata” yang *MENYAKITKAN*, Tapi malah _Membanjirinya_ dengan *DOA KEBAIKAN* 

*IKLAS* itu adalah....
Ketika mampu *MEMAAFKAN*, Tanpa perlu _Mengingatnya_ lagi dengan *KEBENCIAN*...

*IKHLAS* itu adalah...
Ketika _membalas_ *KEJAHATAN* dengan *KEBAJIKAN*...

*IKHLAS* itu adalah...
Ketika menerima *KEADAAN* apapun, dengan rasa *SYUKUR* Walaupun terkadang tidak seperti yang *diinginkan*...


Renungan:
Selasa, 02 Maret 2021

*MANIFESTASI HIDUP BIJAK*

Sebuah *AKAR* tidak akan _menanyakan_:
*_Kapan akan menjadi daun yang hijau_*? 
_*Kapan akan menjadi bunga yang indah_*?
_*Kapan akan menjadi pohon yang tinggi_*?

Karena *AKAR* adalah *tonggak utama* sebuah *POHON* meski tidak *terlihat*.

_Batang, bunga, daun_ & bagian pohon lainnya akhirnya akan *SADAR*,
mereka selama ini bisa *ada* karena atas _kerja keras_ *AKAR*.

Akar akan _mati_ dengan *BANGGA* bahwa selama ini dia tidak *menggantungkan* hidupnya pada orang lain.

Ketika _menyaksikan_ *PERILAKU* tidak *BAIK* dari orang lain,
bagaimana diri kita _menyelaraskan_ *KONDISI* _batin_ sendiri?

Jangan melihat kepada *KESALAHAN* orang, namun seharusnya terlebih dahulu melihat pada *PERILAKU* diri sendiri.

Jika kita mengambil *KESALAHAN* orang untuk *merisaukan* diri sendiri,
itu adalah _tindakan_ *tidak benar*.

Jangan *PEDULIKAN* apakah orang lain ada melakukan *KESALAHAN* atau tidak, kita harus terlebih dahulu menjaga *KONDISI* _batin_ sendiri dengan *baik*, itu baru merupakan hal yang paling *PENTING*.

Kerasnya *batu* memang bisa *DIHANCURKAN* dengan lembutnya *air*
Kerasnya *hati* manusia pun dapat _diluluhkan_ dengan *KETULUSAN* & *KASIH SAYANG*.

Bila memakai *KEKERASAN* untuk _menaklukkan_ *KEKERASAN*,
m a k a keduanya akan _menderita_ *KERUGIAN*.

Jika _menjumpai_ suatu *MASALAH*,
lebih” dalam keadaan yang sangat *mendesak*, bagi mereka yang *mengerti*, pasti akan menggunakan *KELEMBUTAN* untuk _menaklukkan_ *KEKERASAN*,
itu baru merupakan *MANIFESTASI* dari seorang yang *BIJAK* hidupnya.

Ingatlah selalu akan *KESALAHAN* yang pernah kita _perbuat_, & ingatlah selalu *KEBAIKAN* orang terhadap kita.
Tapi...
*LUPAKANLAH KESALAHAN* orang lain kepada kita,
& *LUPAKANLAH KEBAIKAN* kita kepada orang lain.

*TETAPLAH BERBUAT KEBAIKAN*,
*m e s k i tidak semua orang dapat melihat kebaikan kita*.


Renungan:
Rabu, 03 maret 2021

*KEHIDUPAN* tidak selalu _sesuai_ dengan yang kita *INGINKAN*. 
~ Kita tidak *BERKUASA* membuat *KEHIDUPAN* menjadi penuh _Kelancaran, Kemudahan_, _Kemakmuran, & Keadilan_. 
~ Kita tidak punya *KEKUATAN* untuk *menghapus* semua _kepedihan_, _kesakitan_ & _penderitaan_.
~ Kita _tidak_ *bisa* _tidak_ *bekerja*, & suatu ketika kita semua akan *meninggalkan* dunia ini

_Suka tidak suka_,
_Setuju atau tidak_,
Inilah *REALITA HIDUP*...
~ *REALITA HIDUP* ini _mengajarkan_ *kebenaran* yang amat *PENTING*:

◈☆◈ *KEHIDUPAN* tidak menyediakan *KEBAHAGIAAN*, tapi kitalah yang harus _menghayati_ &  _mengembangkan_ *KEBAHAGIAAN*.

◈☆◈ *KEHIDUPAN* tidak melimpahkan *KESUKSESAN*, tapi kitalah yang harus *BERJUANG* _membangun_ *KARYA* & *KESUKSESAN*.

◈☆◈ *KEHIDUPAN* tidak menjatuhkan *BERAS* dari *LANGIT*, tapi kitalah yang harus giat *BEKERJA* mencari *SESUAP NASI*.

◈♥️◈ Bukan *KEHIDUPAN* yang memberi *KEBAHAGIAAN*, tapi kitalah yang harus memberi *MAKNA* & *KEBAHAGIAAN* pada *KEHIDUPAN*.

◈♥️◈ Bukan *KEHIDUPAN* yang mengajarkan *KEBENARAN*, tapi kitalah yang harus *BELAJAR* menemukan *KEBENARAN* dalam *KEHIDUPAN*.

◈♥️◈ Bukan *KEHIDUPAN* yang memberi *KEMULIAAN*, tapi _pengembangan_ *KEPRIBADIAN* yang membuat *KEHIDUPAN* kita menjadi *MULIA*.

◈♥️◈ Bukan *KEHIDUPAN* yang *MENYESUAIKAN* diri, tapi kitalah yang harus *MENYESUAIKAN* dengan  *KEHIDUPAN*.

*KEHIDUPAN* ini adalah *Proses Pembelajaran*:
◈※◈ _Belajar berpuas hati, meskipun tidak cukup_...
◈※◈ _Belajar memahami, walaupun tidak setuju_...
◈※◈ _Belajar ikhlas, meskipun belum tulus_...
◈※◈ _Belajar bersabar, walaupun terbebani_...
◈※◈ _Belajar setia, meskipun banyak godaan_...
◈※◈ _Belajar memaafkan, walaupun masih sakit hati_...


Renungan:
Kamis, 04 maret 2021

🍵 SECANGKIR ILMU PAHAM

Tingkat terbawah dalam ilmu itu adalah PAHAM
Ini wilayah kejernihan LOGIKA berfikir dan kerendahan hati.

Ilmu ini tidak membutakan, malah menjadikan kita KAYA

Tingkat kedua terbawah adalah KURANG PAHAM
Orang kurang paham akan terus BELAJAR sampai dia PAHAM ..., dia akan terus BERTANYA untuk mendapatkan simpul-simpul pemahaman yang BENAR ...!

Naik setingkat lagi adalah mereka yang SALAH PAHAM
Salah PAHAM itu biasanya karena EMOSI yang dikedepankan, sehingga dia tidak sempat berfikir JERNIH
Dan ketika mereka akhirnya PAHAM, mereka biasanya meminta maaf atas KESALAHPAHAMANNYA.
Jika tidak, dia akan NAIK ke tingkat TERTINGGI dari ILMU.

Nah, tingkat TERTINGGI dari ilmu itu adalah GAGAL PAHAM
Gagal paham ini biasanya lebih karena KESOMBONGAN

Karena merasa BERILMU, dia sudah tidak mau lagi menerima ILMU dari orang lain. 
Tidak mau lagi menerima MASUKAN dari siapapun ( baik itu nasehat dll ), atau pilih-pilih hanya mau MENERIMA ilmu ( nasehat ) dari yang dia SUKA saja ..., bukan ilmu yang DISAMPAIKAN, tapi siapa yang menyampaikan ...?
Tertutup hatinya.
Tertutup akal pikirannya.
Tertutup pendengarannya.
Tertutup logikanya.

Ia selalu merasa CUKUP dengan pendapatnya sendiri.
Parahnya lagi ...,
Dia tidak MENYADARI, bahwa pemahamannya yang GAGAL itu, menjadi bahan tertawaan orang yang PAHAM.
Dia tetap dengan dirinya, dan dia BANGGA dengan
ke GAGAL PAHAM annya

Kok PAHAM malah ada di tingkat terbawah dan GAGAL PAHAM di tingkat yang paling tinggi ? 
Apa tidak TERBALIK ?

Orang semakin PAHAM akan semakin membumi, menunduk, merendah.
Dia menjadi BIJAKSANA, karena akhirnya dia TAHU, bahwa sebenarnya banyak sekali ILMU yang belum dia KETAHUI, dia merasa seakan- akan dia tidak tahu APA-APA. 
Dia selalu mau menerima ILMU, darimana-pun ILMU itu datangnya. 
Dia tidak MELIHAT siapa yang bicara, tetapi dia MELIHAT ..., apa yang disampaikan ...!
Dia PAHAM ...,

Ilmu itu seperti AIR, dan air hanya mengalir ke tempat yang lebih RENDAH.
Semakin dia merendahkan hatinya, semakin tercurah ilmu kepadanya.

Sedangkan GAGAL PAHAM itu ilmu TINGKAT TINGGI.
dia seperti balon gas yang berada di atas awan.
Dia terbang tinggi dengan kesombongannya ..., 
Memandang rendah ke-ilmuan lain yang tak sepaham dengannya,
Dan merasa dialah kebenaran itu
Masalahnya ..., dia tidak mempunyai pijakan yang kuat, sehingga mudah ditiup angin, tanpa mampu menolak
Sering berubah arah, tanpa kejelasan yang pasti.
Akhirnya dia terbawa kemana-mana sampai terlupa jalan pulang ..., dia tersesat dengan pemahamannya dan lambat laun akan dibinasakan oleh kesombongannya ...
Dia akan mengakui ke-gagal paham-annya ..., dengan penyesalan yang amat sangat dalam.

Jadi yang perlu diingat ...,
Akal akan berfungsi dengan benar, ketika hati kita bisa merendah ...
Ketika hati kita meninggi.., maka ilmu juga-lah yang akan *membutakan* akal sehat kita ...

Ilmu itu open ending
Makin digali makin terasa dangkal
Jadi kalau ada orang yang merasa sudah tahu segalanya, berarti dia tidak tahu apa-apa ... !!!"

Semangat pagi ...........
Semoga hari kita dipenuhi keberkahan dan kedamaian..
Have a Wonderful Day!!!!

https://yufid.tv/


Renungan:
Jumat, 05 maret 2021

*BELAJAR MENABUR BENIH YANG BAIK*

Apakah kita tahu *HIDUP* ini bagaikan lahan *tanah* ?
Apakah kita mau _mengembangkan_ luas tanah *kehidupan* kita & _menuai_ hasil yang kita *TANAM*?

Kita harus *tahu* & _mengerti_ *Hukum TABUR TUAI*...

Jika seseorang tidak pernah *MENABUR* ( _tidak bermurah hati_) pada *MASA MUDA*, maka pada *masa tua* nya akan *MISKIN*.

*Benih* apa yang ada dalam *HIDUP* kita sekarang ini ?
Apakah yang kita *TABURKAN* dalam waktu sekarang ini?

Selalu Ada *konsekuensi*, yang pasti atas apa yang akan kita *TABURKAN*.

Orang *BAIK* akan di *BERKATI*,
k a r e n a ia membagi _rejekinya_ dengan si *MISKIN*.

Mungkin apa yang kita *KERJAKAN* sekarang belum *terlihat* _hasilnya_,
t a p i *HARAPAN* tetap ada di waktu berikutnya, *percepatan* hanya akan terjadi dari banyaknya *BENIH* _harapan_ yang kita *TEBAR*.

Karena semakin banyak *BENIH* yang kita *tebar*, semakin banyak _kemungkinan_ *HASIL* yang kita *PANEN*.

Jangan _tangisi_ *BENIH* yang *mati*,
k a r e n a dia akan jadi *PUPUK* yang *menyuburkan*.

Waktu” sekarang ini adalah waktu untuk *MENABUR*, karena kita akan *MENUAI* apa yang kita *TABUR*

*JANGAN PERNAH LELAH UNTUK MELAKUKAN KEBAIKAN*
_*berbuat baiklah selalu, tanpa menunggu balasan*_


Renungan
Sabtu, 06 maret 2021
_Happy weekend all_

*"DETEKSI KESOMBONGAN"* 

*SOMBONG* adalah *PENYAKIT* yang sering _menghinggapi_ kita semua. Siapa saja dan apapun *status* ataupun *jabatan* kita.

_*★ Ditingkat Satu*_

_*SOMBONG* disebabkan oleh *FAKTOR MATERI,* dimana kita merasa,_
_Lebih kaya,_
_Lebih berkuasa,_
_Lebih tinggi jabatan,_
_Lebih rupawan_, dan
_Lebih terhormat_ daripada orang lain.

_*★★ Ditingkat ke Dua*_

*SOMBONG* disebabkan oleh *FAKTOR KECERDASAN,* kita merasa,
_Lebih rajin,_
_Lebih pintar,_
_Lebih kompeten,_
_Lebih berpengalaman,_
_Lebih berwawasan_ dibandingkan orang lain.

_*★★★ Ditingkat ke Tiga*_

*SOMBONG* disebabkan oleh *FAKTOR KEBAIKAN,* kita sering menganggap diri,
_Lebih bermoral,_
_Lebih pemurah,_
_Lebih banyak amalnya,_
_Lebih bersemangat berjuang_ dan _beribadah,_
_Lebih banyak kontribusinya untuk umat._
_Lebih besar_ dari orang lain berdasarkan apa yang sudah *DICAPAI*, seraya *meremehkan* orang lain dengan menganggapnya orang *kecil*.
_Lebih tulus_ *dibandingkan* dengan orang lain.

Yang menarik, Semakin tinggi tingkat *KESOMBONGAN* kita, semakin *SULIT* pula kita _mendeteksinya._

*SOMBONG* karena *MATERI* mudah terlihat. Namun, *SOMBONG* karena *PENGETAHUAN,* apalagi *SOMBONG* karena *KEBAIKAN*, sangat sulit *TERDETEKSI.* Karena, seringkali hanya *BERBENTUK* _benih-benih_ *halus* didalam *BATHIN* kita.

Cobalah setiap hari, kita selalu *INTROSPEKSI* diri kita. Kadang kita *BUTUH* orang lain untuk *mengintropeksi diri*, kita *BUTUH* _kritikan_ dan _masukan_ orang lain. Sadarilah, bahwa setiap *HAL* yang *BAIK* dan yang bisa kita *lakukan* hendaklah kita banyak-banyak *bersyukur* supaya kita tidak menjadi *BUTA* dengan *kepongahan* dan *kesombongan* itu sendiri._

*KESOMBONGAN* hanya akan membawa kita pada *KEJATUHAN* yang semakin dalam, dan disamping itu *KESOMBONGAN* juga tidak _disukai_ baik oleh penghuni *BUMI* maupun penghuni *LANGIT.*

Tetaplah *BERSABAR* dan *RENDAH HATI.* Sebab, kadang orang yang kita hadapi ternyata lebih *HEBAT* dari kita.


Renungan
Minggu, 07 maret 2021

*MENJAGA PERKATAAN*

*Mahatma Gandhi* adalah salah satu _pemimpin_ *DUNIA* yang _mempengaruhi_ jalannya *SEJARAH*, yang banyak *DIPUJI* karena *kebijakannya*.

Tapi *jauh* sebelum ia *TERKENAL*,
ia adalah seorang yang _pendiam_ & _pemalu_.

Dalam *buku* yang di tulisnya, “*My Experiment with Truth*”,
ia _menceritakan_ tentang *latar belakang* kehidupannya yang *MENARIK*.

Karena *PEMALU*, maka ia sering *GUGUP* ketika _berhadapan_ dengan banyak orang, tak heran kalau ia selalu _sedikit_ *BERBICARA*.

Ia pernah *DIUNDANG* untuk _menyampaikan_ *gagasannya*,
tapi ia tidak pernah bisa *membaca* apa yang sudah *ditulisnya*,
sehingga orang lain lah yang kemudian *membacakan* _gagasannya_.

Meski demikian,
ia *berkata* bahwa _kelemahannya_ itu *memiliki* _nilai_ *POSITIF* bagi hidupnya, karena ia jadi *terbiasa* untuk *MENAHAN* _gagasan” nya_ sebelum *MENYAMPAIKANNYA* ke publik.

Itu sebabnya sampai sekarang *Mahatma Gandhi* _terkenal_ dengan cara _pidatonya_ yang penuh *ARTI*, _hemat kata_, & hampir bisa dipastikan ia jarang *mengatakan* sesuatu yang *SALAH* akibat *satu kata* yang tidak *dipikirkannya* lebih dulu.

Kita justru seringkali menjadi *kebalikannya*, yaitu *BERKATA* dulu baru *BERPIKIR*, karena kita *RAJIN* _mengobral_ kata, yang pada akhirnya menjadi *BUMERANG*.

*BERPIKIR* sebelum *ber-kata*” adalah _ciri_ orang *BIJAK*,
sebaliknya orang *BODOH* selalu *gegabah* dalam _perkataannya_.

Bukan berarti tidak boleh *berbicara* atau *BERBICARA* seadanya saja,
tapi kita *BELAJAR* agar lebih _ber-hati”_ dalam *ber-kata”*

Jangan sampai *KATA KATA* kita menjadi *BUMERANG* bahkan _mempermalukan_ kita sendiri atau _merusak_ *CITRA* kita sendiri.

Sedikit *KATA* tapi *BERMAKNA* & bisa menjadi *BERKAT* bagi orang yang *MENDENGAR* 
*LEBIH BERARTI DARIPADA RIBUAN KATA YANG SIA-SIA !*


Renungan:
Senin,  08 maret 2021

*KAPAN KITA BICARA* & 
*KAPAN KITA DIAM*

Alangkah _indahnya_ *DIAM*,
bila *BICARA* dapat _menyakiti_ orang lain.

Alangkah _terhormatnya_ *DIAM*, 
bila *BICARA* hanya untuk _merendahkan_ orang lain.
Alangkah _bagusnya_ *DIAM*,
bila *BICARA* bisa *mengakibatkan* _terhinanya_ orang lain.
Alangkah _cerdiknya_ *DIAM*,
bila *BICARA* dapat _menjerumuskan_ orang lain.
Alangkah _bijaknya_ *DIAM*,
bila *BICARA* hanya untuk _merugikan_ org lain

Akan tetapi.....
Betapa _dahsyatnya_ *BICARA*,
bila *DIAM* itu *mengakibatkan* _celakanya_ orang lain.
Betapa _saktinya_ *BICARA*,
bila *DIAM* itu *menjadikan* _ruginya_ orang lain.
Betapa _hebatnya_ *BICARA*,
bila *DIAM* membuat tidak sadarnya *kesalahan* yang terus _dilakukan_ orang lain.
Betapa _pentingnya_ *BICARA*,
bila *DIAM* mengakibatkan semakin _bodohnya_ orang lain.

Betapa *TAJAM*-nya kata” kita saat kita sedang *marah* & betapa *TEDUH*-nya kata” kita saat kita sedang *senang*.

Maka *pertimbangkanlah*.
Kapan kita *DIAM* & kapan kita harus *BICARA*.

Jangan _bicara_ tentang *HARTA* _dihadapan_ orang *miskin*..
Jangan _bicara_ *KESEHATAN* _dihadapan_ orang sedang *sakit*.
Jangan _bicara_ *KEKUATAN* _dihadapan_ orang yang *lemah*.
Jangan _bicara_ *KEBAHAGIAAN* _dihadapan_ orang yang *berduka* 
Jangan _bicara_ *KEBEBASAN* _dihadapan_ orang yang *terpenjara*.

Seorang yang *BIJAK* ibarat *AIR* yang selalu,
*Tenang* & _menenangkan_.
*Suci* & _menyucikan_,
*Sejuk* & _menyejukkan_.
*Segar* & _menyegarkan_.
*Lembut* & _melembutkan_.

Jadilah seperti *AIR* yang selalu *mencari* tempat yang lebih *rendah*.
*BERMAKNA* ( _rendah hati_, tidak pernah _menyombongkan diri_ & tidak pernah _merendahkan_ atau *menghina* orang lain).

Jadilah seperti *AIR* yang selalu memberi *kehidupan* bagi _apapun_ & _siapapun_.

*MARI KITA MENCINTAI SEMUA ORANG* & *TIDAK MEMBENCI SIAPAPUN*.


Renungan:
Selasa, 09 Maret 2021

*BELAJAR DARI TANAMAN*

Para _sesepuh_ selalu *memesankan* kepada _anak cucunya_ agar _memegang teguh_ *ILMU PADI*: _*Makin butir padi berisi, maka tangkainya makin merunduk_* 
Artinya; 
Semakin *TINGGI* _ilmu_ yang *dicapai* seseorang, janganlah _membuat_ dirinya *SOMBONG*, tetapi harus semakin *RENDAH HATI*

Berbagai *jenis tanaman* sering pula _dijadikan_ *BEKAL* kehidupan manusia, seperti:

◅◈▻ *POHON PISANG*
*Pohon pisang* selalu hidup _berkelompok_ dalam *satu rumpun* _keluarga_ dengan saling *berdekatan* satu sama lain, agar bisa saling *MENGUATKAN*. 
Dari seluruh bagian *pohon pisang*, semuanya dapat *DIMANFAATKAN* orang. Bahkan mereka *BERBUAH*, bukan untuk *dimakan* sendiri, tetapi justru *dipersembahkan* untuk *KENIKMATAN* orang lain. 
*Pohon pisang* juga selalu *memikirkan* terjadi *REGENERASI*, dengan _menumbuhkan_ *tunas-tunas* sebelum mereka _mati_

◅◈▻ *POHON KELAPA*
*Pohon kelapa* juga demikian, semua bagian *POHON* dapat *dimanfaatkan* orang lain. *Berbuah* juga _dipersembahkan_ untuk orang lain, di samping untuk *REGENERASI*. Dari segala *jenis tanaman* hanya satu hal *pembelajaran* yang di berikan kepada manusia, yaitu *KESABARAN* untuk mau *menerima* segala hal yang *MENIMPA* diri mereka. Mereka tidak akan *lari* dan *menghindar*; Mereka harus *MENERIMA* segala _perlakuan_ dengan *IKHLAS* dan _apa adanya_. Diperlakukan dengan *BAGUS* bahkan *DIMANJA* sekalipun, mereka tidak menjadi *lupa daratan*; Diperlakukan *JELEK*, bahkan *DIRUSAKPUN*, mereka *TERIMA*

◅◈▻ *BENALU* 
Meskipun *benalu* itu *suka* _mendompleng_ pada kehidupan *pohon* lain, tetapi ternyata masih ada juga yang *BERMANFAAT*. 
*Benalu* dicari orang, karena dapat *bermanfaat* untuk *obat kanker*. Jadi _sejelek-jeleknya_ orang, kadang-kadang kita masih bisa _menemukan_ *SISI BAIKNYA*.

Dari *hal-hal* tersebut di atas ini *mengajarkan* kita agar lebih *ARIF* dalam *MENILAI* seseorang.


Renungan:
Rabu, 10 maret 2021

Seumur hidup harus ada *6 jenis* teman :

1. Bertemanlah dengan *TEMAN* yang _perhatian_, Ketika kita lagi *JATUH SUSAH*, Ia mau *menasehati* kita, serta *MEMBANTU* kita

2. Bertemanlah dengan *TEMAN* yang penuh *ENERGI*, Pada waktu kita *GAGAL* menghadapi *MASALAH*, Ia _mendampingi_ kita, serta _Memberi_ kita *SEMANGAT*

3. Bertemanlah dengan *TEMAN* yang _menuntun_ *JALAN*, sera *Sukarela* menjadi _peneliti_ *JALAN*, Membawa kita _melewati_ jalan _kubangan_ *LUMPUR*. Membuka _jalan_ yang *SESAT*, menuju jalan yang *TERANG*

4. Bertemanlah dengan *TEMAN* yang mau _memberi_ kita *PETUNJUK*. Selalu *mengingatkan* kita. *PERHATIAN* kepada kita. Selalu *mengkoreksi* kita. Agar kita segera _mengetahui_ keadaan serta Hal-hal yang *tidak baik*, yang sedang kita *PERBUAT*

5. Bertemanlah dengan *TEMAN* yang selalu ingin *membawa* kita dekat dengan _keluarga_. Selalu menjadikan kita orang yang *PERTAMA* *mengingatkan* kita seperti keluarga kita sendiri
 
6. Bertemanlah dengan *TEMAN* yang tidak pernah *meninggalkan* kita. Di *WA* selalu _mengirim_ *motivasi*, *berita*,  *lelucon*, *kata-kata mutiara*. 
Teman yang bisa terus *mengirim* pada kita. Sebab dia *memandang* kita adalah teman yang *PENTING* di dalam hatinya.

*_bagus utk di jalankan_*:

1. Pakai *MASKER* bukan karena takut *DIDENDA*, tapi supaya *JANGAN TERTULAR* ~covid 19~
2. *JAGA JARAK* bukan karena takut *DITEGUR* tapi supaya *JANGAN TERTULAR* ~covid 19~
3. Sering *CUCI TANGAN* bukan karena *disuruh*, tapi supaya *JANGAN TERTULAR* ~covid 19~

*JANGAN LUPA* untuk:

1. *_PAKAI MASKER_*
2. *_SERING CUCI TANGAN_*
3. *_JAGA JARAK_*
4. *_OLAH RAGA_*
5. *_MINUM YANG BANYAK_*
6. *_HIDUP SEHAT_*
7. *TETAP DIRUMAH*


Renungan:
Kamis, 11 maret 2021

*CARA LEBIH SEHAT, BAHAGIA, & SUKSES*

Jika kita *TYPE* orang yang _suka_ *MEMBANTU* orang lain, mungkin kita _ber-tanya_”:

Mengapa *MEMBANTU* seseorang untuk *berubah* jadi lebih _baik_ & _bebas_ dari *HAMBATAN* psikisnya untuk lebih _Sehat_, _Bahagia_ & _Sukses_ rasanya kok *SULIT* sekali ?

Atau jika kita saat ini *BERFOKUS* _membenahi_ hidup kita,
Kita pun berpikir mengapa *SULIT* sekali _membawa_ diri sendiri ke *perubahan* sikap *MENTAL* supaya menjadi lebih _Sehat_, _Bahagia_ & _Sukses_ ?

Intinya untuk orang lain maupun dalam diri kita sendiri *menemukan* bahwa _perubahan_ itu *SULIT* & _butuh_ *PERJUANGAN*, tidak *semudah* yang dikatakan _orang², buku²_ & *kisah sukses* yang selama ini jadi sumber *MOTIVASI* kita.

*HUKUM PIKIRAN* salah satunya menyatakan bahwa :
Apa yang *DOMINAN* di _pikiran_, tidak perduli kita _menginginkannya_ atau _tidak_, jika hal tersebut *MENDOMINASI* _pikiran_ kita, maka hal hal dalam *PIKIRAN* akan terjadi

Perhatikan *pepatah lama* yang _mengatakan_ bahwa :
_*Burung yang bulunya sama akan terbang ber-sama*_².

Dengan kata lain :
*SIKAP, PERKATAAN, & PERBUATAN KITA, ADALAH CERMINAN DARI PRIBADI KITA SENDIRI*

Kesimpulannya :
Kita tidak akan bisa *MENARIK* hal yang kita *inginkan* ( _Kebahagiaan_, _Keberhasilan_, _Kelimpahan_, Orang” di sekitar kita, dsb),

Jika diri kita *dipenuhi* dengan perasaan *TERTEKAN* serta *EMOSI” NEGATIF* lainnya secara _berlebihan_.
Untuk bisa _mendapatkan_ yang kita *inginkan*, terlebih dahulu kita harus bisa *MENSYUKURI* apa yg telah kita *MILIKI*
Bukan sebaliknya,
Dapat yang *DIINGINKAN* dulu baru *Bahagia* & *Bersyukur*.


Renungan:
Jumat, 12 maret 2021

     *MATA HATI KITA*

*Ornitolog*, _peneliti unggas_, meyakini bahwa: 
Tidak ada *burung* yang *MEMILIKI* mata setajam *rajawali*. 
Mata *RAJAWALI* bisa _melihat_ *puluhan kilometer* saat _terbang tinggi_ di *angkasa*. 
*RAJAWALI* bisa melihat *unggas* di _semak belukar_, *reptil* yang melata _dirawa_, kawanan *kumbang* di _pepohonan_, dan *ikan-ikan* yang berenang di _perairan sungai_ atau _lautan lepas_.

Jika memiliki *MATA* _setajam_ *RAJAWALI*, kita mungkin bisa *MELIHAT* lebih banyak daripada yang *DILIHAT* orang lain
bisa melihat *LEBIH JAUH* daripada yang *DILIHAT* orang lain; dan lebih *AWAL MELIHAT* sebelum orang lain _melihatnya_. 
Namun ternyata tidak selalu demikian. 
Mata kita memiliki *KETERBATASAN*. 

Hidup yang sarat *PERUBAHAN* membuat kita sering *TERLAMBAT* atau tidak *MELIHAT REALITAS* disekitar kita. 
Tentu saja kita bisa *MELATIH* mata yang menjadi *setajam rajawali*, mata *VISIONER* yang mampu memandang *JAUH* kedepan.

memiliki *MATA* yang bisa _memandang_ *JAUH* ke *DEPAN* itu *PENTING*, dan yang lebih *PENTING* adalah kita tetap *MELANGKAH* _searah_ dan _sejalan_ dengan *HATI NURANI*
Jangan *MENYIMPANG* dari *KEBENARAN*

Dengan *MATA* kita dapat *MELIHAT* jalan didepan
Dengan *HATI NURANI* kita dapat *MENGERJAKAN* hal hal yang *BERGUNA* bagi sesama 


Renungan
Sabtu, 13 maret 2021
_Happy weekend all_

Ketika *GELAP* baru _tersadarkan_ apa arti dari *TERANG*
Ketika *KEKERINGAN* baru _tersadarkan_ betapa berartinya *AIR*
Ketika *KEHILANGAN* baru _tersadarkan_ arti dari *MEMILIKI*
Ketika *BERTENGKAR* baru _tersadarkan_ arti *PERSAHABATAN*
Ketika *BERPISAH* baru _tersadarkan_ arti *KEBERSAMAAN*
Ketika *SAKIT* baru _tersadarkan_ arti dari indahnya *KESEHATAN*

Sungguh disayangkan
*KESADARAN* itu selalu datang *TERLAMBAT*

Bukan *KEJADIAN* yang membuat kita *SEDIH* atau *BAHAGIA*
tetapi saat harus *MEMILIH* diantara keduanya

_Kemarin_ sudah *TIADA*, _esok_ belumlah *TIBA* kita hanya punya _satu hari_, yaitu *HARI* ini
maka jangan *LEWATKAN* _hari ini_ tanpa *BERBUAT BAIK* kepada sesama
Jangan *SESALI* yang telah *berlalu*, itu _perbuatan_ *SIA SIA*

Tidak mungkin akan ada *KEBAHAGIAAN* _diatas_ *penderitaan* orang lain
*SYUKURI* apa yang telah *DIMILIKI*, agar *kebahagiaan* selalu berada *DISISI* kita

Jangan _cari_ *KESEMPURNAAN*, tetapi _sempurnakanlah_ yang telah ada
Dalam _kehidupan_ *NYATA* kadang kita *SUKA* _mempermasalahkan_ hal yang *KECIL*, yang tidak *PENTING* sehingga akhirnya _merusak_ *NILAI* yang *BESAR*

*_Persahabatan_* yang *INDAH* selama _puluhan tahun_ *BERUBAH* menjadi *_permusuhan_* yang *HEBAT*, karena *SEPATAH* kata *PEDAS* yang tidak *DISENGAJA*

*_Keluarga_* yang *RUKUN* dan *HARMONIS* pun bisa *HANCUR* hanya karena _perdebatan_ *KECIL* yang tidak *PENTING*

Yang *REMEH* kerap *dipermasalahkan*, tetapi yang lebih *PENTING* dan _berharga_ *LUPA* dan *TERABAIKAN*
Seribu *KEBAIKAN* sering tidak *BERARTI*, tapI *SETITIK* _kekurangan_ *DIINGAT* _seumur hidup_

Mari belajar *MENERIMA* _kekurangan_ apapun yang ada dalam *kehidupan* kita
Bukankah tak ada yang *SEMPURNA* didunia ini....?

*SEHATI* bukan karena *MEMBERI*, tetapi *SEHATI* karena saling *MEMAHAMI*
*BETAH* bukan karena *MEWAH*, tetapi *BETAH* karena saling *MENGALAH*
*BERSAMA* bukan karena *HARTA*, tetapi *BERSAMA* karena *SALING MENGISI*
*INDAH* bukan karena selalu *MUDAH*, tetapi *INDAH* karena dihadapi bersama disetiap *KESUSAHAN*


Buat semua rekan"ku yg baik hatinya "selamat bermalam minggu" *SEMOGA SENANTIASA BAHAGIA & TETAP SEHAT* 
Sinar Sang *Buddha* Menerangi kita semua.  Å♏îtơ̴̴͡‎fơ̴̴͡‎ 阿弥陀佛Om, Guru, Lian-Sheng Siddhi Hum
Renungan
Minggu, 14 maret 2021

*SENI MERAYAKAN HIDUP*

Seorang pria *DIDIAGNOSA* _mengalami_ *PENYAKIT TERMINAL*.

Dokter *MEMVONIS* bahwa ia hanya dapat *HIDUP* dalam beberapa bulan lagi

Setelah menerima *VONIS* demikian, cara *PANDANG* pria ini dalam melihat hidup jadi *BERUBAH TOTAL*.

la berkata, “_Biasanya aku *MERAYAKAN* kehidupanku *SETAHUN SEKALI*, yaitu saat aku *BERULANG TAHUN*. Namun sejak aku *BERBARING* di _rumah sakit_, _aku belajar *MENGHARGAI KEHIDUPAN*. Setiap pagi saat aku masih bisa *MEMBUKA MATAKU*, aku selalu *MENGUCAP SYUKUR* untuk hal itu. Setiap hari menjadi _perayaan_ buatku, _karena *BESOK* mungkin saja _tidak bisa_ *NIKMATI* lagi_.”

Ketika *SUDUT PANDANG* seseorang *BERUBAH*, cara orang itu _menjalani_ *HIDUP* juga *BERUBAH*.

*Steve Jobs*, pendiri perusahaan _Apple_, *DIVONIS* menderita _kanker pankreas_.

Sejak saat itulah *Steve Jobs* belajar *MENSYUKURI* hidup dari hari ke hari, karena ia tahu bahwa *HIDUPNYA* tidak akan lama lagi.

Yang menarik adalah _cara pandang_ *Steve Jobs* melihat kematiannya yang sudah *DEKAT*, “_Hari ini mungkin menjadi hari terakhir dalam hidupku. Itu sebabnya saya benar-benar *MEMFOKUSKAN WAKTU* dan *ENERGIKU*_.”

Hingga akhir hidupnya, *Steve Jobs* masih *MENGHASILKAN* berbagai *teknologi* yang *MENGAGUMKAN*.

Terlepas dari *MASA HIDUP* kita yg masih *PANJANG* atau _tinggal_ *SEDIKIT*, marilah kita gunakan *WAKTU* sebaik baiknya untuk *BERKARYA* dan *MENGHASILKAN* yang *TERBAIK* dalam hidup.

Biarlah ada *BUAH* yg kita *HASILKAN*, baik dalam *KEHIDUPAN, PEKERJAAN, PELAYANAN*, maupun dalam *KESEHARIAN*.

*MEMANFAATKAN SISA HIDUP* untuk *MENGHASILKAN BANYAK BUAH*.

Itulah *_SENI MERAYAKAN HIDUP_*!


Renungan:
Senin,  15 maret 2021

Jika kita *MEMELIHARA* _Kebencian_ / _Dendam_,  maka seluruh *WAKTU* & *PIKIRAN* yang kita *MILIKI* akan _habis_ begitu saja & kita tidak akan pernah menjadi orang yang *PRODUKTIF*.

*KEKURANGAN* Orang Lain adalah *Ladang Pahala* bagi kita untuk _Memaafkannya_,
_Mendoakannya_, 
_Memperbaikinya_.

Bukan _Gelar, Jabatan_ dan _kekayaan_ yang  membuat orang menjadi *MULIA*, jika *kualitas* pribadi kita *BURUK*, semua itu hanya lah *TOPENG* tanpa *Wajah*.

Ciri seorang (*Pemimpin* ) akan *tampak* dari :
•_Kematangan Pribadi_
•_Buah Karya_ antara *kata* & *perbuatannya*.

Jika kita belum bisa _berbagi_ *BERKAT* maka bagikanlah contoh *KEBAIKAN* karena hal itu akan menjadi *TELADAN* bagi orang lain.

Jangan pernah *menyuruh* orang lain untuk *BBERBUAT BAIK*, sebelum kita *memulai* dari _diri sendiri_,
Awali segala sesuatunya untuk *KEBAIKAN* dari diri kita sendiri.

Pastikan kita sudah *melakukan* yang *TERBAIK* dan *BERBAGI* hari ini, baik dengan *Materi*, dengan *Ilmu*, dengan *Tenaga*, maupun dengan *Senyuman* yang _tulus_

Bila *hati* Kita *BERSIH*
Tidak ada *WAKTU* untuk :
_Berpikir Licik, Curang_, atau *Dengki* terhadap orang lain.

Bekerja *KERAS* adalah bagian dari *FISIK*. 
Bekerja *CERDAS* merupakan bagian dari *OTAK*, sedangkan 
Bekerja *IKHLAS* adalah bagian dari *HATI*.

Jadikanlah setiap *KRITIK* bahkan *Penghinaan* yang kita *TERIMA* sebagai *JALAN* untuk *Memperbaiki Diri*


*_10 petuah bijaksana orang tua_*

1. _Bertemu_ *GURU*, tapi tidak mau *BELAJAR*; maka akan *MENYESAL* pada saat _Sang Guru_ telah *PERGI*.

2. _Bertemu_ orang *BIJAK* dan tidak *BERTEMAN* dengannya; maka akan *MENYESAL* pada saat *BERPISAH*.

3. _Memperlakukan_ *ORANG TUA* _tanpa rasa_ *BAKTI*; maka akan *MENYESAL* pada saat *Orang Tua* _telah tiada_.

4. _Melewatkan_ *KESEMPATAN* untuk _berbuat_ *BAIK*; maka akan *MENYESAL* setelah *kesempatan* itu _pergi_.

5. _Melihat_ orang dalam keadaan *BAHAYA*, tapi _tidak_ *menolong*; maka akan *MENYESAL* jika orang tersebut _mengalami_ *MUSIBAH*.

6. Tidak *SETIA* terhadap *majikan*; maka akan *MENYESAL* pada saat _mengundurkan diri_.

7. Ada *UANG* tapi enggan *BERDONASI*; maka akan *MENYESAL* pada saat *kehilangan* uang tersebut

8. Tidak *PERCAYA* pada *hukum karma*; maka akan *MENYESAL* pada saat _pembalasannya_ *TIBA* 

9. Tidak _mempertahankan_ *KETULUSAN HATI* sampai 
_nafas terakhir_; maka akan *MENYESAL* jika tubuh ini sudah tidak bisa *digunakan*.

10. Tidak *MEMBINA* hubungan dengan teman” yang *BIJAKSANA*; maka akan *MENYESAL* pada saat kita telah *DITINGGALKAN* teman” 


Renungan:
Rabu, 17 maret 2021

Orang bisa _bertemu_, Semua karena *JODOH*.
Orang bisa _berteman_, Semua karena *KETULUSAN*
*MENGINGAT* seseorang itu _menyenangkan_
*DIINGAT* seseorang itu *BAHAGIA*

*KEKAYAAN* _bukanlah_ *teman* yang *ABADI*. 
*Teman* _karib_ adalah _kekayaan_ yang *ABADI*

我不怕別人在背後捅我一刀,我怕回頭後看到背後捅我的人是我用心對待的人。
Saya tidak *TAKUT* _ditusuk_ oleh orang dari _belakang_, namun saya *TAKUT* dikala saya _berpaling_ dan _melihat_, ternyata orang yang *MENUSUK* saya dari _belakang_ adalah orang yang saya *PERCAYA* dengan _sepenuh hati_.

如果難過就努力抬頭望天空吧,它那麼大,一定可以包容你的所有委屈。
Jika sedang *BERSEDIH* _tataplah langit_, *LANGIT* begitu _luas_, pasti bisa *MENAMPUNG* semua perasaanmu yang _tertekan_.

幫過你的人不要忘,愛過你的人不要恨,信任你的人不要騙。
Jangan *LUPA* kepada orang yang pernah _membantu_ anda, jangan *BENCI* kepada orang yang pernah _mengasihimu_, jangan *MENIPU* pada orang yang _mempercayai_ anda.

時間不一定能證明許多東西,但一定會讓你看透許多東西。
Walaupun *WAKTU* belum tentu dapat *membuktikan* banyak hal, namun pasti bisa membuat anda *MENGERTI* banyak hal.

Walau hati lagi *SEGALAU* apapun, janganlah _ditampilkan_ diraut muka, karena tidak ada orang yang *SUKA* melihatnya.

Hidup *SEMISKIN* apapun, tidak usah *diutarakan*, karena tidak ada orang yang tanpa *ALASAN* _memberikan_ kita *UANG*.

Kerja *SELETIH* apapun, tidak perlu *ngomel*, karena tidak ada orang yang tanpa alasan akan *MEMBANTU* kita bekerja.

Hidup walau *SINGKAT*, namun jangan sampai _dihambur hamburkan_ dengan *sesuka* hati; tidak ada orang yang akan *MEMBAYAR* ongkos *KESEHATAN* kita.

Hidup *SESULIT* apapun, jangan hilang *KEPERCAYAAN* diri, karena esok hari akan lebih *INDAH*.


Renungan:
Kamis, 18 maret 2021

Hadiah *terbaik* 
untuk _Orang tua_ ialah: *MENGHORMATI*

Hadiah *terbaik*
untuk _semua orang_ ialah: *MENGHARGAI*

Hadiah *terbaik*
untuk _sahabat_ ialah:
*PENGERTIAN*

Hadiah *terbaik* 
untuk _Bos_ ialah: 
*KEJUJURAN*

Hadiah *terbaik* 
untuk _musuh_ ialah: *PENGAMPUNAN*

Hadiah *terbaik* 
untuk _suami_ ialah: 
*KESETIAAN*

Hadiah *terbaik* 
untuk _istri_ ialah:    
*KASIH SAYANG*

Hadiah *terbaik* 
untuk _anak_ ialah: 
*TELADAN YANG BAIK*

Tapi *diatas* semuanya itu *MENGASIHI SESAMA* seperti *mengasihi* diri kita sendiri adalah *HADIAH TERBAIK* ...

Maka,...
Wujudkan rasa *KASIH* kita dalam tindakan *NYATA* sebagai _hadiah_ *TERBAIK*.
Jangan pernah *TAKUT* untuk _memberi_,
karena *MEMBERI* adalah *langkah pertama* untuk bisa _menerima_. 

Mana ada *PETANI* yang bisa *MENUAI*, jika mereka tidak pernah *MENABUR*??

Selama ada *KESEMPTAN*, marilah kita menjadi Orang yang *MURAH HATI* !! 

Berikanlah *KEBAIKAN* ... 
Berikanlah *PERHATIAN* ... 
*Beri* dan *Beri* ...

Jangan hanya mau *MEMBERI* jika ada *keuntungan* saja. 
Hidup ini seperti *GEMA* ,...
Apa yang kita *KELUARKAN* akan *KEMBALI* kepada kita...


Renungan:
Jumat, 19 maret 2021

*YUK, COBA PIKIR LAGI*

Seringkali kita merasa _kecewa_, _terluka, tersakiti, pedih hati_, _hidup tidak adil, terhimpit_, dan lain-lain... tapi *yuk coba pikir lagi*...

Betulkah _dia, mereka_, atau *orang-orang* itu... *MENYAKITI* kita ??? Ataukah justru diri kita yang terlalu *PERASA* ???

Betulkah kita *KORBAN* pemberi  *HARAPAN PALSU*... Ataukah justru diri kita yang memang terlalu banyak *BERHARAP* ???

Betulkah _kehidupan_ ini *TIDAK ADIL*  
Ataukah justru diri kita yang belum sepenuhnya *MENSYUKURI* yang sudah *DIMILIKI* ???

Betulkan *PERILAKU* seseorang itulah yang membuat kita *MEMBENCINYA* Atau justru memang diri kita yang *PENDENDAM* ???

Betulkah kita *BERSEDIH* karena *DILUKAI* ... Atau justru karena memang diri kita sendiri yang *MEMELIHARA LUKA* itu ???

Betulkah kita *DIKECEWAKAN* ... 
Atau justru diri kita yang tidak *sadar* memberi *KEPERCAYAAN* terlalu *BESAR* ???

Betulkah hidup kita selalu *SULIT* ... 
Atau justru *kapasitas* diri kita lah yang *TIDAK BERTUMBUH* untuk _menghadapinya_ ???

Betulkah kita tidak *DIAPRESIASI* oleh sekitar ... Atau justru diri kita yang tidak berani menunjukan *KEMAMPUAN* ?

Betulkah *lingkungan* yang membawa kita pada *KEBURUKAN* ... atau justru jadi begitu sebab diri kita tidak *MAMPU* berkata *TIDAK*???

Seringkali... kita merasa menjadi *KORBAN* dalam _kehidupan_. 
Saya begini _karena dia_, _karena lingkungan_, _karena ini, karena itu_. Padahal tanpa kita *SADARI*... penyebab *UTAMA* setiap _beban, kesempitan, kesedihan_ yang kita *rasakan*... adalah *DIRI SENDIRI*.

Maka jika kita *MENYADARI* bahwa setiap _sulit_ itu *DICIPTAKAN* sendiri, tentu akan jauh lebih mudah untuk *MEMPERBAIKI*.

Jangan terlalu cepat *menyimpulkan*... apalagi hanya _menggunakan_ *perasaan*. Logika kita pun perlu _mengambil_ *PERAN*.

Posisikanlah diri bukan sebagai *KORBAN*, namun sebagai *PEMERAN*... sehingga bisa lakukan *PEMBENAHAN*.

*_Sebelum air mata menetes_*, *_sebelum emosi memuncak_*, *_sebelum hadir rasa yang tak bermanfaat untuk dipelihara_*... 
*YUK... COBA PIKIR LAGI*....!!!


Renungan
Sabtu, 20 maret 2021
_Happy weekend all_

*HARTA YANG BISA DIBAWA*

Sepanjang hidup ini, manusia selalu *MENCARI* untuk _mendapatkan_ segala *sesuatu*. 
Sejak *KECIL* kita _diajarkan_ untuk _mencari_ *ILMU* untuk mendapatkan *GELAR* _pendidikan_. 
Kemudian dengan *GELAR* tersebut _mencari_ *PEKERJAAN* untuk _mendapatkan_ *UANG*. 
Kemudian _mencari_ *PASANGAN* hidup, _mendapatkan_ *KETURUNAN*, mencari _pangkat_, _nama, jabatan_, serta *kesenangan”* lainnya. 

Tapi pernahkah kita *SADARI*, bahwa saat kita _meninggal_, maka apapun yang tadinya kita *CARI* dan kita *dapatkan*, harus kita *TINGGALKAN*. 
Apa yang kita *CARI* dan kita *KEJAR* sepanjang hidup kita, dengan *susah payah*, semuanya akhirnya harus *DITINGGALKAN*. Tidak satu pun yang dapat kita *BAWA*. Tidak _harta , anak istri_ atau _kerabat_, tidak juga *jabatan*. 

*_Lalu bagaimana_*?
Apa yang bisa kita *BAWA* dan menjadi *BEKAL* untuk _kehidupan_ kita selanjutnya?

Yang dapat kita *BAWA* adalah *PEMBERIAN* 
Apapun yang kita *BERIKAN*, yang kita *DANAKAN*, yang kita *RELAKAN* untuk *kebahagiaan* mahluk lain, itulah yang bisa kita *BAWA*. 
Buah *kebajikan* dari *memberi* itulah yang akan menjadi *HARTA* dan *BEKAL* kita _dikehidupan_” selanjutnya.
Dana yang kita *berikan* bagi orang *miskin*, baju yang kita *sumbangkan* bagi *korban bencana alam*, makanan yang kita bagi untuk yang *kelaparan*, kesempatan hidup yang kita *berikan* bagi _mahluk lain_, dsbnya.

Pemberian” inilah yang justru merupakan *BEKAL* kita yang tidak bisa *DICURI*, tidak bisa *HANCUR*, tidak bisa *HILANG*, dan bisa *mengikuti* kita hingga *dikehidupan* selanjutnya.

Apakah sudah cukup kita *memberi*, ataukah kita hanya selalu *sibuk mencari*? 
Jika hanya *MENCARI* tanpa bisa *memberi*, coba *dipikirkan* lagi _apa ada gunanya_?
Apa gunanya jika semua itu tidak dapat *dibawa mati*? _Sia-sia bukan_?


Renungan
Minggu, 21 maret 2021

*CIRI-CIRI ORANG BAIK*

1. Orang *BAIK* cenderung lebih banyak *TERSENYUM.* 
Percaya atau tidak, *KEBAIKAN* seseorang bisa _ditunjukkan_ dari cara dia *tersenyum*. Mengapa? Karena semakin banyak orang *tersenyum*, maka Hawa *POSITIF* akan _bertebaran_ disekitarnya, 
Selain itu, dengan *tersenyum*, orang akan terkesan lebih _ramah_ & bisa _dipercaya_

2. Pikiran-pikiran *NEGATIF* seperti _iri hati_ & _dengki_ *JARANG* _menghinggapi_ orang *BAIK*. 
Orang *BAIK* akan selalu _menanamkan_ pikiran *POSITIF* dalam hidupnya. Bahkan saat dia *mengalami* _masa-masa_ *SULIT* sekalipun sehingga akan _menyebarkan_ suasana *NYAMAN*.

3. Orang *BAIK* biasanya lebih sering *MENYAPA* duluan, Orang *BAIK* tidak akan *keberatan* untuk *MENYAPA* semua orang, bahkan terhadap orang yang berbuat *JAHAT* padanya sekalipun. Orang *BAIK* selalu _terhindar_ dari rasa menjadi orang *PENTING*, ingin _dicari_ dan _dibutuhkan_. Dia biasanya tidak _membutuhkan_ *PENGAKUAN* orang atas _kinerjanya_ selama ini.

4. Orang *BAIK* tidak ingin *MENUNJUKKAN* bahwa dia *BAIK.* Tapi orang *JAHAT* akan selalu *MEMBANGUN* _citra baik_ untuk _menutupi_ *kekurangan* dirinya.

5. Orang *BAIK* selalu *PINTAR* _mengendalikan_ *EMOSI.* Mereka terlihat sangat *sabar* & *toleran*. Tidak _mengutamakan_ *kepentingan* diri sendiri.

6. Orang *BAIK* akan _bercerita_ atau _membagikan_ hal hal yang  *BERMANFAAT* dengan _tujuan_ memberi *TAHU*. Bukan untuk _menggiring_ *opini publik* bahwa hanya dirinyalah yang paling *BENAR*.

7. Orang *BAIK* selalu menghafal *3 kata sakti*. Yaitu *MAAF, TOLONG*, dan *TERIMA KASIH.*

8. Orang *BAIK* tidak akan _keberatan_ untuk *MENGAKUI* _kelebihan_ orang lain. 

Apalagi jika dia merasa *BERSALAH*. Mereka tidak akan *segan-segan* untuk meminta *MAAF* dan memoerbaiki *KESALAHAN.* 

Orang *JAHAT* _memiliki_ *GENGSI TINGGI* & _menganggap_ dirinya selalu *BENAR.* 

Jangankan mengaku *SALAH*, _mengakui_ orang lain *berprestasi* saja *GENGSI,*

*MEMANG BAIK MENJADI ORANG PENTING*, tapi _*JAUH LEBIH PENTING MENJADI ORANG YANG BAIK_*


Renungan:
Senin,  22 maret 2021

ANAK KITA MENGENALKAN SIAPA DIRI KITA...!!!

① Jika anak kita BERBOHONG
Itu karena kita sebagai orang tua menghukumnya terlalu BERAT.

② Jika anak kita tidak PERCAYA DIRI
Itu karena kita sebagai orang tua tidak memberi  dia SEMANGAT.

③ Jika anak kita kurang BERBICARA
Itu karena kita sebagai orang tua jarang mengajaknya BICARA.

④ Jika anak kita MENCURI
Itu karena kita sebagai orang tua tidak mengajarnya MEMBERI

⑤ Jika anak kita PENGECUT
Itu karena kita sebagai orang tua  selalu MEMBELANYA.

⑥ Jika anak kita tidak MENGHARGAI orang lain
Itu karena kita sebagai orang tua  berbicara terlalu KERAS kepadanya.

⑦ Jika anak kita suka MARAH-MARAH, 
Itu karena kita sebagai orang tua kurang MEMUJINYA.

⑧ Jika anak kita suka berbicara PEDAS
Itu karena kita sebagai orang tua tidak pernah BERBAGI dengannya.

⑨ Jika anak kita suka MENGASARI orang lain
Itu karena kita sebagai orang tua SUKA melakukan KEKERASAN terhadapnya.

⑩ Jika anak kita LEMAH
Itu karena kita sebagai orang tua suka MENGANCAMNYA.

⑪ Jika anak kita CEMBURU
Itu karena kita sebagai orang tua MENELANTARKANNYA.

⑫ Jika anak kita suka MENGGANGGU kita
Itu karena kita sebagai orang tua kurang memperhatikan, kurang mencium atau kurang  MEMELUKNYA.

⑬ Jika anak kita tidak MEMATUHI kita
Itu karena kita sebagai orang tua terlalu banyak MENUNTUT.

⑭ Jika anak kita TERTUTUP
Itu karena kita sebagai orang tua terlalu SIBUK untuk memperhatikannya.

Renungan:
Selasa, 23 Maret 2021

Untuk *MENJAGA* agar di *usia tua* tetap *SEHAT* kita semua harus *memperhatikan* beberapa hal antara lain :

🌀1. *GAYA HIDUP* terutama  _pola makan_, semua jenis *makanan* boleh *DIMAKAN* asal jangan _berlebihan_.

🌀2. *FAKTOR KECELAKAAN* : 
harap *HATI HATI* untuk _naik turun_ *tangga* dan _lantai licin_.

🌀3. Jangan terlalu banyak *MIKIR*, jangan *STRESS* yang akan _membebani_ *OTAK*.

🌀4. *BANGUN TIDUR* tidak boleh *kaget* karena akan *menyebabkan* _serangan_ *JANTUNG*.

🌀 5. Kalau lagi *TIDUR* dan saat *bangun* jangan _langsung_ *berdiri* dan *jalan* tetapi *DUDUK* dulu beberapa saat.

🌀 6. *OLAH RAGA* _jalan pagi_ sangat baik untuk *kesehatan* selama 60 menit.

🌀 7. Dianjurkan tidak _olah raga_ *BERAT* seperti _badminton. Tennis_, _Wushu, yudo, pencak silat_, dll, paling cocok adalah *JALAN SANTAI*

🌀8. Kalau mau *ANGKAT* barang harus *jongkok* terlebih dahulu.

🌀9. Hati-hati *MINUM* _obat”an_ efeknya akan *kena ginjal*.

🌀 10. Saat *olah raga* atau *jalan kaki* hindari _menginjak-nginjak_ *KERIKIL*  sebab akan menyebabkan *KERUSAKAN* _syaraf kaki_ ( _bila tidak pakai alas kaki/sepatu_ ).

🌀 11. Kita harus *bersyukur*, masih bisa _makan_ dan _tidur_ masih *enak* dan *nyenyak*.

🌀12. Tidak makan yang terlalu *ASIN* dan minum *sirup”an* yang *MANIS*, utamakan sering minum air *HANGAT* 

🌀13. Bila *sakit* _dianjurkan_ *berobat* ke *dokter* jangan ke *alternatif* sebab *dokter* pasti lebih tahu tentang *PENYAKIT* dan pengalaman memberikan _obatnya_.

🌀 14. Penyebab *sakit kanker* akibat banyak makan *DAGING* dan banyak _lemak_, kurangi makan *daging* yang *berlemak*.
 
🌀15. Tidak baik banyak _makan_ *GORENGAN* karena  *minyak* goreng dapat menyebabkan naiknya *kolestrol*, perbanyak _makan_ *SAYURAN* seperti: _bayam_, _kangkung, brokoli, jamur_ dll

🌀 16. Usia diatas *60 tahun* tidak boleh sering *naik turun tangga* dan tidak  boleh *angkat barang berat*.

🌀 17. *5 kunci* hidup *SEHAT*: 
Menu makanan harian yang *tepat*, gerak badan *memadai*, tidak *stress*, Chek up *kesehatan rutin*,
sering *berbagi* untuk sesama
 
🌀 18. Bila suka makan *daun-daun lalapan* akan lebih baik _dimakan_ *MENTAH*.

🌀19. Jangan Terlalu *lama *menyimpan* makanan *dikulkas*,  sebab akan _menurunkan_ *kwalitas* makanan itu.

🌀20. Perlu minum *suplemen* :  _Vitamin C, Vitamin E, Vitamin B1_, _Calsium, Omega_ dan _Vitamin_ untuk *Retina mata*.

Renungan:
Rabu, 24 maret 2021

*MAKNA SEBUAH HARAPAN*

*HARAPAN* adalah sikap yang *SEHAT*.

*MENGANTISIPASI* yang *BAIK* membawa _kenyamanan_ bagi *Pikiran* & *Hati*.

_Sebaliknya_, keadaan *PUTUS ASA* adalah suatu *KONDISI* yang *mengerikan*.

Sangat *menyedihkan* untuk *BERPIKIR* bahwa apa yang kita hadapi tidak dapat _diubah_ atau _diselesaikan_.

Bagi orang yg telah *kehilangan* semua *HARAPAN*, kehidupan tampak seperti _terowongan_ *GELAP* yang _panjang_.

*Kekuatan* untuk *BERTAHAN* dari _Penderitaan_ & _Kegagalan_ Hidup ini akan muncul pada saat sebuah *HARAPAN* _bersemi_ dalam hati kita.

*Kemenangan* & *Kebahagiaan* bisa _diraih_ saat *HARAPAN* _digemakan_.

*HARAPAN*...
Sungguh merupakan sebuah kata yang *LUAR BIASA* !!!
Tulislah dalam *PIKIRAN* kita selamanya.

*HARAPAN*...
Itulah sebuah kata yang *DAHSYAT*, _bersinar, gemerlapan_ & _dinamis_,
melihat *kedepan* dengan penuh *keberanian* & *optimisme*.

Dengan kata ini, *HARAPAN*,
marilah kita *memulai* hari *ESOK*!”

Kita harus _memiliki_ *HARAPAN* untuk bisa *bertahan hidup* & _keluar_ dari *situasi* & *kondisi* yang *mengurung* hidup kita.

*HARAPAN* Membangkitkan _Gairah_ & _Semangat_ kita untuk menghadapi *HARI ESOK*.

*BERHARAP* akan hal yang *baik* & _melakukan_ yang *terbaik* dalam hidup, sampai semuanya *terwujud* adalah hal yang *LUAR BIASA*.

Jadi tetaplah *BERHARAP* hari ini akan jadi *MILIK* kita.

*H.O.P.E* :
(H)ave
(O)nly
(P)ossitive
(E)xpectations

Renungan:
Kamis, 25 maret 2021

Segala hal apapun, jika tidak *MELIHAT* dengan *mata kepala* sendiri, maka jangan *menyebarkannya* ke mana-mana.

Untuk hal yang tidak *DIKETAHUI*, langsung *katakan* _tidak tahu_ adalah hal yang paling *MUDAH*

Jika orang lain _melempari_ kita dengan *BATU*, kita jangan melemparkannya *balik*. 
_Simpan_ dan _kumpulkan_ untuk membangun *PONDASI* _kesuksesan_ kita kelak.

Kita boleh saja tidak perlu *bertindak* seperti seorang *KESATRIA*, tapi jangan sampai menjadi orang yang _berjiwa_ *KERDIL* ( _picik_ ).

Yang dapat *DITAHAN*, _tahanlah_. Yang tidak dapat *DITAHAN*, _berubahlah_. 
Jika tidak dapat *BERUBAH*, terimalah *kenyataan* itu.

Jangan *TERBURU BURU* saat menghadapi *MASALAH*, bicaralah _pelan-pelan_ *PIKIRAN* kita akan menjadi lebih *JERNIH*, dan segala hal yang *ditangani* pun akan menjadi *MUDAH*.

Pancarkanlah *CAHAYA* kita, namun jangan sampai *menganggu* _cahaya_ orang lain.

Tidak perlu *bermusuhan* dengan orang *PICIK*, karena orang *PICIK* akan _menemukan_ *LAWAN* yang lebih *picik* dengan sendirinya.

Jangan *MEMBANGGAKAN* diri secara *berlebihan*, tetapi juga jangan _sengaja_ *MENGECILKAN* diri kita sendiri

Setiap orang pasti punya *RAHASIA* yang tidak mau *DIKETAHUI* orang lain. 
Tidak perlu *MENCARI TAHU* saat orang lain tidak ingin *mengatakannya*.

Jika banyak orang yang *MENGERJAKAN* hal yang _sama_ di saat kita tidak *MENGERJAKAN* nya, bukan berarti kita *SALAH*.

Daripada *MEMOHON* pada orang lain, lebih baik *memohon* pada diri sendiri, *kemampuan diri* yang *KUAT* jauh lebih *efektif* dari apapun.

Buah yang *MATANG* boleh *dipetik*. 
Pemikiran yang *MATANG* boleh *disampaikan*.

Renungan:
Jumat, 26 maret 2021

*JADI PEMENANG* 

Ketika seseorang *MARAH* saat _dikritik_ & merasa *SENANG* saat _dipuji_, maka *TEMAN* yang _baik_ akan *pergi* & *TEMAN* yang _buruk_ akan *datang*.
Jika seseorang *MEMANDANG* _hambar_ *pujian* & _berterimakasih_ saat *DIKRITIK*, maka *TEMAN* yang _lurus_ & _baik_ akan *MENGHAMPIRI* dengan sendirinya.

*KESALAHAN* yang tidak *disengaja* merupakan *KEKHILAFAN*. *KESALAHAN* yang *disengaja* merupakan *KETIDAKJUJURAN*.
Bila seseorang *mengakui* & *memperbaiki* _kesalahannya_, maka ia akan semakin *JARANG* _berbuat_ *SALAH* & _perbuatannya_ semakin *LURUS*.

Bila seseorang berusaha *MENUTUPI* _kesalahannya_, maka satu *kesalahan* lagi telah di buatnya.
Tidaklah *PENTING* jika orang lain tidak _mengenal_ *SIAPA* kita & *APA* yang kita *lakukan*, tapi yang *TERPENTING* adalah kita *MENGENAL* _siapa_ diri kita,
itulah yang menentukan *kelayakan* kita dalam kehidupan di masyarakat

Karena hari *KEMARIN* _tidak sama_ dengan hari *INI*, serta hari *INI* pasti _berbeda_ dengan hari *ESOK*
*KEGAGALAN* kemarin bukan berarti *KEGAGALAN* di hari *INI*, hari *ESOK* mungkin akan *BERHASIL*

*MAJULAH* terus, pantang *mundur* & *selesaikan* apa yang telah kita *MULAI*.
Yakinlah bahwa tidak ada *KEGAGALAN* dalam hidup ini, Sebab *PEMENANG* yang sesungguhnya adalah orang yang *MAMPU* _melihat_ *KEKUATAN* dibalik _kelemahannya_.

Hidup bagai _putaran_ *RODA*, bila kita tidak *DIATAS*, maka pasti ada *DIBAWAH*.
Sementara *2 sisi* yang *melengkapi* adalah bila kita tidak _diposisi_ sebagai *PEMENANG*, maka pastinya _diposisi_ yang *KALAH*.
Entah _diatas_ atau _dibawah_, entah menjadi *pemenang* atau *dikalahkan*, semua tetap harus *DIPERJUANGAKAN*.
Tidak ada yang bisa *MENGALAHKAN* kita, bila kita tidak *JATUH* & _mengakui_ *KEKALAHAN*;
Karena *PEMENANG SEJATI* adalah yang tidak *TERLALAHKAN* bukan sebagai *PECUNDANG*

Renungan
Minggu, 28 maret 2021

Tanda” orang yang punya *MENTAL* _lemah_ dan _tidak cocok_ *BERBISNIS*

Siapa saja bisa *BERBISNIS*, tapi belum tentu semua orang *SIAP* dan *BISA* _menjalankannya_ dengan *BAIK*.

Dalam *BERBISNIS*, tidak *cukup* hanya mempunyai *MODAL* _usaha_, *IDE* _bisnis_, dan *KEAHLIAN*. 
Kita juga harus *BERMENTAL BAJA* agar kita sanggup _mengelola_ *BISNIS* kita hingga *BERHASIL*.
Tanpa *MENTAL* yang *kuat*, kita akan *kesulitan* untuk *BERTAHAN*.
Kita akan cepat *MENYERAH* dan akhirnya *GAGAL* di tengah jalan.

Maka dari itu, *penting* sekali untuk memperkuat *MENTAL* kita dan pastikan _mental-mental_ *LEMAH* berikut ini tidak ada didalam diri kita.

*Apa saja*...?
👇👇👇👇👇👇👇👇

Beberapa *Mental* yang *LEMAH* ini harus kita *HILANGKAN* jika kita Ingin *BERBISNIS*

*MINDER*

Butuh *kepercayaan diri* yang *BAIK* untuk _menjalankan_ *BISNIS*. 
Jika kita *MINDER*, kita akan sering _berpikiran_ *NEGATIF*. 
Kita lebih *FOKUS* _melihat_ *kekurangan* daripada *KELEBIHAN* pada *BISNIS* kita.

Akibatnya, kita tidak *YAKIN* sepenuhnya bahwa *produk* atau *layanan* kita akan *DITERIMA* _konsumen_. 

Langkah-langkah kita *dibayangi* _keraguan_ dan membuat kita tidak *MAKSIMAL* dalam _mengerjakan_ *apapun*.

*MALAS*

Ada banyak orang yang *BERBISNIS* dan *BEKERJA* lebih *giat*. _Persaingan_ *BISNIS* menjadi semakin *ketat*. 

Kita tidak akan _sanggup_ *MELAWAN* _kompetitor_ kita, jika kita _bermental_ *MALAS*.

_*Contohnya_*, jika kita _kerap_ *MENUNDA* _pekerjaan_ dan *BEKERJA* dengan *LAMBAT*, maka orang lain akan lebih dulu *MERAIH* tujuannya. 

Sedangkan kita akan *ketinggalan* dan akhirnya *SULIT* untuk _mengejar_ *KESUKSESAN* orang lain.

*GENGSI*

Semua _pebisnis_ *SUKSES* melewati banyak *PROSES* dan tidak *MALU* untuk terlihat *tidak bisa*. Namun, mereka mau *BELAJAR* dari *NOL*, sehingga yang dulunya *BUKAN* _siapa-siapa_ dan *tidak tahu* _apa-apa_, akhirnya bisa *mengetahui* dan *menguasai* banyak hal.

Sedangkan jika kita orangnya _suka_ *GENGSI*, maka kita akan *SULIT* untuk *mempelajari* hal *BARU* dan _memperbaiki_ *KEKURANGAN*. 
Kita tidak mau *BELAJAR* dari *pengalaman* dan *masukan* orang lain.

*SEMOGA KITA SEMUA DAPAT BERMENTAL BAJA DALAM BERBISNIS* 💪💪💪👍👍👍💪💪💪

Renungan:
Senin,  29 maret 2021

*"KETIKA PERBUATAN BAIK KITA DI UJI"*

Tidak semua _Perbuatan_ *BAIK* _diganjar_ dengan *PENGHARGAAN*,
bahkan sekadar _mendapatkan_ Ucapan *TERIMA KASIH* saja belum tentu dapat, namun kita tidak perlu *TAWAR HATI* atau *KECEWA* jika mengalaminya.

Suatu hari, *KARMA BAIK* akan *BERBUAH*, suatu saat perbuatan *BAIK* yang seolah *TERLUPAKAN* itu menjadi sebuah *PERTOLONGAN* yang *besar* untuk kita & orang lain.

Sekalipun tidak mendapatkan ucapan *TERIMA KASIH*, nilai _perbuatan_ *BAIK* kita tidak akan *BERKURANG*.

*Berterima kasihlah* pada orang yang telah *MELUKAI HATI* kita, karena dia telah membuat *HATI* kita menjadi *KUAT*.

*Berterima kasihlah* pada orang yang telah *MEMBOHONGI* kita, karena dia membuat hidup kita semakin *BIJAKSANA*.

*Berterima kasihlah* pada orang yang telah *MEMBENCI* kita, karena dia yang _mengasah_ *KETEGARAN* kita.

*Berterima kasihlah* pada orang yang telah *MENYAYANGI* kita, karena
itulah *ANUGERAH* _terindah_ dalam *HIDUP* kita.

*HIDUPLAH APA ADANYA*,

*Perlakukanlah* setiap orang dengan *KEBAIKAN HATI,* mesti mereka telah 
_berlaku_ *BURUK* pada kita

*Sayangilah* semua orang dengan *SEPENUH HATI* hari ini, karena mungkin besok *CERITA* sudah *BERGANTI*.

*INGATLAH*,
Bahwa jika kita _menunjukan_
*PENGHARGAAN* pada orang lain, bukan karena *SIAPA* mereka, tetapi
*KARENA SIAPAKAH DIRI KITA.*

Jadi.......
Jangan biarkan *MASA LALU* _mengekang_ kita, atau *MASA DEPAN* membuat kita *BINGUNG*.

Apapun yang kita *PERBUAT*, _perbuatlah_ dengan segenap *HATI* & sepenuh *JIWA.*

Jangan _membalas_ *KEJAHATAN* dengan _kejahatan_, karena itu tidak akan *MENYELESAIKAN* _masalah_


Renungan:
Selasa, 30 Maret 2021

*Renungan*

Sesuatu yang *BAIK*, 
belum tentu *_BENAR_*. 
Sesuatu yang *BENAR*, 
belum tentu *_BAIK_*. 
Sesuatu yang *BAGUS*, 
belum tentu *_BERHARGA_*. 
Sesuatu yang *BERHARGA*, 
belum tentu *_BAGUS_*.

*PIKIRAN* dan *MULUT* merupakan suatu _kombinasi_.
Jika tidak bisa menjadi orang *PANDAI*, 
jadilah orang yang *BAIK* .

*LIDAH* kita yang _menentukan_ *SIAPA* diri kita. 

Jika *kejahatan* dibalas _kejahatan_, maka itu adalah *DENDAM*. 
Jika *kebaikan* dibalas _kebaikan_ 
itu adalah *PERKARA BIASA*. 
Jika *kebaikan* dibalas *kejahatan*, 
itu adalah *KEKEJAMAN*. 
Tapi jika *KEJAHATAN* dibalas *KEBAIKAN*, itu adalah *MULIA* dan *TERPUJI*.

Sesungguhnya sebagian *perkataan* itu ada yang lebih *KERAS* dari *batu*, lebih *TAJAM* dari *tusukan jarum*, 
lebih *PAHIT* daripada *obat* dan lebih *PANAS* daripada *bara*.
*IRI HATI* yang _ditunjukan_ kepada seseorang akan *MELUKAI* diri sendiri.
Kita cuma bisa *hidup* _sekali_ saja didunia ini,tetapi ...
jika kita *hidup* dengan *BENAR*, sekali saja sudah *CUKUP* .

*Persahabatan* sejati layaknya *KESEHATAN*, 
nilainya baru kita *SADARI* setelah kita _kehilangannya_.

*Bertemanlah* dengan orang yang *SUKA* akan _kebenaran_ bukan *KESENANGAN*.
Dialah *HIASAN* dikala kita *senang* dan *PERISAI* diwaktu kita *susah*.

Semua manusia itu *BAIK*, kalau kita bisa melihat *kebaikannya*, 
dan *menyenangkan* kalau kita bisa melihat *keunikannya*, 
tapi semua manusia itu akan *BURUK* dan *membosankan* kalau kita tidak bisa melihat _keduanya_.

Orang *BIJAKSANA* selalu melengkapi kehidupannya dengan banyak *persahabatan*.
*Pikiran* yang *BESAR* _membicarakan_ *IDE IDE*; 
*Pikiran* yang *RATA RATA* _membicarakan_ *KEJADIAN”*; 
Dan *pikiran* yang *KERDIL* _membicarakan_ *GOSSIP*.

Tidak seorang pun *SEMPURNA*. 
Mereka yang mau *BELAJAR* dari *kesalahan* adalah *BIJAK*. 

Menyedihkan *MELIHAT* orang *berkeras* bahwa mereka *BENAR* meskipun terbukti *SALAH*.

Bila kita *MENGISI* _hati_ kita dengan *penyesalan* untuk *MASA LALU* dan *kekhawatiran* untuk *MASA DEPAN*, 
kita tidak _memiliki_ *HARI INI* untuk kita *SYUKURI*.
Sekali tidak *BERHASIL* bukan berarti *GAGAL* selamanya. 


Renungan:
Rabu, 31 maret 2021

*"10  KALIMAT BIJAK YANG MENGUATKAN "*

Berikut *10 kalimat bijak* dari para orang tua kita

1. Orang yang tidak pernah *TERJATUH* bukanlah orang yang *KUAT*.......
Orang yang *KUAT* malah orang yang selalu *BANGKIT* setiap kali kita *TERJATUH*........

2. Setiap *sesuatu* di dunia tidak ada yang *DICIPTAKAN* dengan *sia-sia*
Selalu ada *HIKMAH* dibalik sebuah *PERISTIWA*........
Hanya saja kita butuh *KESADARAN* _lebih_ untuk dapat *melihatnya*...

3. Seseorang pasti pernah melakukan *KESALAHAN*, Hanya saja bila kita *membiarkannya*, .....
kita melakukan *KESALAHAN* _kedua_.......
Membiarkan *KESALAHAN* adalah sebuah _kesalahan_.......

4. Tidak ada gunanya *MENYESALI* hal *buruk* yang telah *terjadi*.......
Lebih baik kita *melakukan* sesuatu untuk _mengatasinya,_ *sekecil* apapun itu........
Daripada _mengumpat_ *kegelapan*, lebih baik kita *menyalahkan* sebuah *lilin* yang bisa *MENERANGI*........

5. Hidup sangatlah *SEDERHANA*, begitu pula sebuah *MASALAH*...
Bila *MASALAH* tidak _kunjung_ selesai, .....jangan-jangan yang membuat *RUMIT* adalah kita sendiri...

6. Orang yang *KUAT* bukanlah orang yang bisa *mengalahkan* banyak orang.......
Orang *TERKUAT* adalah yang bisa _mengalahkan_ dan _menguasai_ dirinya sendiri......

7. *Disalahkan* atau *dituduh* sesuatu bukanlah sebuah *MASALAH*.......
Yang menjadi *MASALAH* adalah ketika kita terus _mengingatnya_, dan menjadi sebuah *DENDAM* yang *menggerogoti* hati dan *membuang* waktu kita......

8. *Kejujuran* dan *Kebenaran* adalah *PONDASI* datangnya _berkah_ atau _keberuntungan_......
Bila hati kita *tidak tenang*, mungkin kita _melupakan_ *2 Hal* tersebut...

9. Sebelum *tergesa-gesa* _memperbaiki_ *KESALAHAN*,
.... lebih baik..... 
kita *BERPIKIR* secara *CERMAT* _penyelesaiannya_
Jangan sampai muncul *MASALAH* baru karena *pertimbangan* yang tidak *MATANG*.......

10. Batu *PERMATA* _memerlukan_ *gesekan* untuk dapat _memolesnya_ hingga jadi *BERKILAU*......
Begitu juga *manusia*, tidak ada _manusia_ yang *LUAR BIASA* tanpa melewati *COBAAN*......
_Cobaan_ *BERAT* adalah *SARANA* agar kita bisa *mengembangkan diri* lebih *BAIK* lagi........

Komentar