Renungan:
Rabu, 10 nop 2021
*SELAMAT HARI PAHLAWAN*
Kalau kita *SAKIT HATI*, maka yang *RUGI* adalah kita sendiri, karena kita sedang memasukkan *RACUN* _kedalam *tubuh* kita sendiri...
Jika seorang yang *DATANG* kepada kita _memberi_ *RACUN* agar kita *minum*, apakah kita mau _meminumnya_?
Tentu kita menjawab *TIDAK MAU* bukan?
Begitu juga *SAKIT HATI*, orang yang *DATANG* kepada kita *membawa* _kata-kata_ yang *menyakitkan* agar kita *sakit hati*,
jika *RACUN* kita *tolak*, mengapa *SAKIT HATI* kita *terima*, bukankah sama saja?
Sebenarnya harus kita *TOLAK* juga, tapi mengapa kita *TERIMA*?
*RACUN* itu _kelihatan_, sedangkan *SAKIT HATI* itu _tidak kelihatan_, sebab itulah, mengapa kita selalu harus _berjaga jagalah_ serta _mawas diri_
Kalau kita tidak *berjaga-jaga*, maka kita bisa *SAKIT HATI*, ketika ada orang yang membuat *ULAH* kepada kita..
Jadi, mulai hari ini kita harus *menyadarkan* diri kita sendiri
Buanglah *SAKIT HATI* itu sekarang juga, *_Lebih Cepat Lebih Baik_* !
*MERDEKA* !!!!!!! 🇲🇨🇲🇨🇲🇨
Renungan:
Kamis, 11 nop 2021
Hidup itu seperti *UAP*, yang sebentar saja _kelihatan_, lalu *LENYAP* !!
Ketika orang memuji *MILIK* kita,
kita harus *berkata* bahwa ini *HANYA TITIPAN* saja.
Bahwa mobil kita adalah *TITIPAN*
Bahwa rumah kita adalah *TITIPAN*-
Bahwa harta kita adalah *TITIPAN*
Bahwa putra-putri kita juga hanyalah *TITIPAN*...
Tapi mengapa kita tidak pernah _bertanya_,
*MENGAPA* semua itu hanyalah *TITIPAN* untuk kita?
*UNTUK APA* _menitipkan_ semuanya kepada kita.
Dan kalau bukan *MILIK* kita, apa yang seharusnya kita *lakukan* untuk *TITIPAN* ini?
Mengapa *HATI* kita justru terasa *BERAT*, ketika *TITIPAN* itu _diminta_ kembali ?
Malahan ketika _diminta_ kembali, kita sebut itu *MUSIBAH,*
Kita sebut itu *UJIAN*,
Kita sebut itu *PETAKA*,
Kita sebut itu _apa saja_ ..._
Untuk *melukiskan*, bahwa semua itu adalah *DERITA*....
Ketika kita *BERDOA*, kita minta *TITIPAN* yang cocok dengan
*KEBUTUHAN DUNIAWI*,
Kita ingin lebih banyak_ *HARTA*,
Kita ingin lebih banyak_ *MOBIL*,
Kita ingin lebih banyak_ *RUMAH*,
Kita ingin lebih banyak_ *POPULARITAS*,
Dan kita pasti _menolak_ *SAKIT*,
Kita _menolak_ *KEMISKINAN*,
Seolah semua *DERITA* adalah _hukuman_ bagi kita.
Seolah *KEADILAN* dan *KEBAHAGIAAN*, harus *BERJALAN* seperti _penyelesaian_ *matematika* dan sesuai dengan kehendak kita.
Kita *RAJIN* _beribadah_, maka selayaknyalah *derita* itu *HARUS* _menjauh_ dari kita, *nikmat* dunia seharusnya *kerap* menghampiri kita ...
Betapa curangnya kita, sepertinya setelah _rajin_ *BERDOA*, setelah *RAJIN* _beribadah_, seakan” *DUNIA* ini *MILIK* kita
Mulai hari ini, kita harus menjadi *pribadi* yang selalu *bersyukur*
dalam setiap keadaan dan menjadi *bijaksana*
Ketika kita ingin hidup *KAYA*,
kita *LUPA*, bahwa *HIDUP* itu sendiri adalah sebuah *KEKAYAAN*.
Ketika kita *berat* untuk *MEMBERI*,
kita *LUPA*, bahwa semua yang kita *MILIKI* juga adalah *PEMBERIAN*.
Ketika kita ingin jadi yang *TERKUAT*,
....kita *LUPA*,
bahwa dalam *KELEMAHAN*,
kita telah _diberikan_ *KEKUATAN*.
Ketika kita _takut_ *RUGI*,
kita *LUPA*, bahwa *HIDUP* kita adalah sebuah *KEBERUNTUNGAN*,
Ternyata hidup ini sangat *indah*, ketika kita selalu *BERSYUKUR*
Bukan karena hari ini *INDAH* kita *BAHAGIA*.
Tetapi karena kita *BAHAGIA*,
maka hari ini menjadi *INDAH*.
Bukan karena tidak ada *RINTANGAN* kita menjadi *OPTIMIS*.
Tetapi karena kita *optimis*, *RINTANGAN* akan menjadi tidak terasa.
Bukan karena *MUDAH* kita *YAKIN BISA*.
Tetapi karena kita *YAKIN BISA*.
semuanya menjadi *MUDAH*.
Bukan karena semua *BAIK* kita *TERSENYUM*.
Tetapi karena kita *TERSENYUM*, maka semua menjadi *BAIK*,
Tidak ada hari yang *MENYULITKAN* kita, kecuali kita *SENDIRI* yang membuat *SULIT*.
Renungan:
Jumat, 12 nop 2021
*KESABARAN* = *_KEKUATAN_*
Bila kita *berbicara* tentang *KESABARAN*,
itu tidak lepas dari *REAKSI* kita terhadap _satu hal_.
Ketika seseorang *DITEGUR* atau *DIKRITIK*, kebanyakan orang akan langsung *BEREAKSI*, _marah, kecewa, kesal_ dan sebagainya
Namun orang yang *SABAR*, akan memilih *DIAM*
Mungkin ia juga _merasakan_ *KEKESALAN* yang sama, tapi bedanya ia tidak _melampiaskan_ *EMOSI* nya pada saat itu juga.
Ia _memutuskan_ tetap menggunakan *AKAL SEHAT* nya, tetap *BERPIKIR POSITIF*, serta melihat *KRITIK* sebagai hal yang *MEMBANGUN*;
Dan *hasilnya* pasti akan jauh *BERBEDA* dari sikap yang _pertama_.
*KESABARAN* bukan berarti tidak _berbuat_, namun menunggu saat yang *TEPAT* untuk *BERTINDAK*, dengan *PRINSIP* yang _benar_ & dengan *CARA* yang _benar_.
Dalam berhubungan dengan banyak _pihak_, *KESABARAN* _mutlak_ harus kita *MILIKI*.
Percayalah...
Terkadang yang kita *BUTUHKAN* untuk *MENANG*, bukanlah *kemampuan* yang *HEBAT* untuk *beraksi*, tapi *kekuatan* untuk _Diam_ & _Menunggu_
Semua hanya *BUTUH* _satu kata_, yang bernama:
“*KESABARAN*”
*KESABARAN SESEORANG DALAM MENYIKAPI SETIAP MASALAH, BUKAN BERARTI MENYERAH TERHADAP SITUASI YANG ADA*.
*DENGAN KESABARAN, MAKA SEGALA SESUATU ADA JALAN KELUAR & BERKAT YANG INDAH*
Renungan
Sabtu, 06 nop 2021
_Happy weekend all_
☘ *LADANG PIKIRAN & HIDUP*☘
Sebuah *LADANG*, jika kita tidak _menanami_ dan _merawatnya_ dengan *BAIK*, maka akan *muncul* banyak *ILALANG* di sana.🌻
Ini adalah *HUKUM ALAM* yang tidak dapat _ditawar-tawar_ lagi.🌻
Pernahkah *mengamati* seperti apa kira-kira sebuah *HALAMAN* rumah _kosong_ yang sudah lama tidak *DITEMPATI* oleh _pemiliknya_ ?🌻
Disana akan *MUNCUL* _rumput liar_ dan _semak belukar_ di sana sini, bukan?🌻
Apakah *PEMILIK* rumah _sengaja_ menabur *BENIH* _rumput liar_ itu sebelum ia *meninggalkan* rumahnya?🌹
*Tentu saja tidak* !!
Tapi itulah *HUKUM ALAM*. Jika kita tidak _menanami_ & _merawatnya_ dengan hal yang *BAIK*, maka hal-hal *buruklah* yang akan *MUNCUL*.🌹
Hal yang *sama* juga *BERLAKU* didalam hidup kita. Jika kita tidak _melakukan_ hal yang *BAIK*, maka pasti *LADANG HIDUP* kita akan *muncul* _tindakan-tindakan_ yang *KURANG BAIK*. 🌹
Jika kita tidak _mengisi_ *LADANG PIKIRAN* kita dengan hal-hal yang *POSITIF*, maka hal-hal *negatiflah* yang akan *TUMBUH* dan _menguasai_ *PIKIRAN* kita. 🌹
Kita tidak *SEMANGAT*, maka kita pasti akan *LOYO* & *HILANG* _semangat_. 🌹
Amati bagaimana _cara kerja_ *tensimeter* untuk _mengukur_ *tekanan darah* :
Kita harus *MEMOMPA* terus supaya _air raksanya_ *NAIK*, jika kita *BERHENTI* _memompa_, maka *air raksa* itu akan *TURUN* dengan sendirinya.🧡
Hidup kita juga kurang lebih seperti itu.
Jika kita tidak *MEMOMPA* diri kita dengan _semangat, antusias, pikiran positif_, maka *hal-hal* tersebut akan *TURUN* dengan sendirinya dan akan *MUNCUL* pikiran-pikiran *NEGATIF*.🧡
*Tanami* dan *Siramilah* _hati_ dan _hidup_ kita dengan hal-hal yang *POSITIF*... supaya tidak timbul "*Ilalang-ilalang liar*"...🧡
Semua yang *MANIS*, semua yang *SEDAP* _didengar_, semua yang disebut *kebajikan* & *patut dipuji*, _pikirkanlah semuanya itu_ ...🧡 *TETAP SEMANGAT!!!*
_”*If you have a positive attitude and constantly strive to give your best effort, eventually you will overcome your immediate problems and find you are ready for greater challenges*."_ Pat Riley
Renungan
Minggu, 14 nop 2021
*SEMANGAT HIDUP*.
Mereka yang _beralasan_ tidak punya *WAKTU* adalah mereka yang _membiarkan_ *WAKTU* _mengatur_ hidupnya, bukan malah *sebaliknya*.
Masalah itu *ADIL*, ia *datang* kepada semua orang, tetapi tidak dengan jalan *KELUAR*, ia hanya *DATANG* kepada mereka yang mencarinya.
Dunia lebih *MENGHARGAI* orang yang mau _melakukan_ pekerjaan *KECIL*, tapi _dijalankan_ dengan *SERIUS*, daripada orang yang hanya _memiliki_ *RENCANA* yang *BESAR*, tapi tidak *BERTINDAK*
*Nasib baik* atau *rejeki* tidak pernah salah *MEMILIH* orang, ia *memilih* orang yang *PROAKTIF* _menjemputnya_.
Gunakan *PERASAAN* saat _menghadapi_ *manusia*, gunakan *LOGIKA* saat _menghadapi_ *MASALAH*.
Jangan hanya *TERTARIK* dengan apa yang _dicapai_ orang *SUKSES*, _tertariklah_ dengan *usaha* dan *kerja keras* yang mereka *LAKUKAN* untuk _mencapainya_.
Yang *menyedihkan* bukanlah _bidikan_ yang *MELESET*, tapi _bidikan_ tanpa *TARGET*.
Hal yang perlu *DITAKUTI* saat _mengkritik_ orang lain adalah ketika kita sendiri pun tidak *lebih baik* dari mereka.
Jika tidak *SUKA* terhadap sesuatu *UBAHLAH*, jika tidak *KUASA*, ubah *sikap* saja jangan selalu *Mengeluh*...
Orang yang selalu *MENGELUH*, tidak akan pernah melihat didepan terdapat *MASA DEPAN* yang *GEMILANG*
Renungan:
Senin, 15 nopember 2021
*Untuk yang Sering MENGELUH*
Yang *MENGELUH MACET* _kebanyakan_ adalah mereka yang sehari-harinya _menggunakan_ *mobil* yang merupakan _penyebab_ *UTAMA* _kemacetan_.
Yang *MENGELUH UDARA* tambah *panas* juga mereka yang sehari-harinya _menggunakan_ *AC, kulkas* yang _mengandung_ *zat* yang *menambah* _panasnya_ *UDARA*.
Yang _hobbynya_ *BELANJA* pasti sering *MENGELUH* _naiknya_ harga barang”, padahal salah satu *faktor utama* _kenaikan_ barang adalah banyaknya *PERMINTAAN*.
Yang bilang *HIDUP* ini _tambah_ *lama* _tambah_ susah, adalah mereka yang tidak mau *susah-susah* _meng-upgrade_ ilmunya.
Daftar ini bisa lebih *panjang* lagi, *INTINYA* apapun yang kita *keluhkan*, _seseorang_ atau _situasi_, acapkali kita juga *BERKONTRIBUSI* pada keadaan itu.
Begitu pula dengan *KRITIKAN* yang kita *lontarkan*, apapun yang kita *TIDAK SUKA* di orang lain, seringkali *kualitas* itu ada dalam diri kita, apalagi bila *KRITIKAN* itu _mengandung_ kadar *amarah* atau *kebencian* yang *TINGGI*.
Saatnya sudah sangat *mendesak* bagi kehidupan *modern*, saat ini untuk *berlatih* hidup *SADAR*.
Dari *SADAR* baru kita bisa menuju *SABAR*.
Perlu diketahui orang yang *SABAR* bukanlah orang yang bisa *MENAHAN* _perasaan_ atau _emosi_ yang *BERGOLAK*.
Mereka yang *MENAHAN* adalah mereka yang masih ada *kemarahan* didalam dirinya, bedanya dengan *PEMARAH* adalah: *PEMARAH* mengeluarkannya lewat *kata-kata* sementara orang itu mampu *menahannya*.
Berlatih hidup *SADAR* artinya *BERLATIH* dari diri sendiri, dari *DALAM*, kita tdak _memerlukan_ apa pun dari *LUAR*, kita dan *kesadaran* kitalah yang *DIPERLUKAN*.
Caranya adalah menjadikan *keluhan* dan *kritikan* sebagai *CERMIN* yang _membalikkan_ *PIKIRAN* sehingga *menghadap* _kedalam_, dan _memanfaatkan_ *EMOSI* yang *muncul* sebagai *jangkar* yang _menarik_ *kesadaran* ke dalam.
Renungan:
Selasa, 16 nopember 2021
*FAKTOR KEBERHASILAN*
Setiap orang pasti ingin _meraih_ *KEBERHASILAN* dalam hidupnya.
Namun pada *kenyataannya*,
hanya sedikit orang yang *MAMPU* _meraihnya_.
Sebagian dari mereka *GAGAL* ditengah jalan & tidak *menghasilkan* apa”
Ketika mereka *GAGAL*,
mereka akan *KECEWA*.
Lebih _parahnya_, mereka tidak mau *BERUSAHA* lebih *KERAS* lagi.
Bukan hanya itu, mereka kemudian *IRI* serta melihat *KEBERHASILAN* orang lain sebagai suatu *kebetulan* & _disebabkan_ karena *FAKTOR* _keberuntungan_ saja.
Sebenarnya, penyebab *Kegagalan* bukan hanya dari *LUAR* diri kita & apa yang telah kita *KERJAKAN*, namun *KEGAGALAN* sering kali terjadi karena *sesuatu* yang berasal dari *DALAM* diri kita, yaitu _Pola Pikir_ & _Sikap_ kita yang *KELIRU*:
1. *_Malas_*
2. *_Sering menggerutu_*
3. *_Suka menunda pekerjaan_*
4. *_Mem-besar²kan masalah_*
5. *_Merasa tidak mampu padahal belum pernah mencoba_*
6. *_Tidak peduli dengan orang lain_*
7. *_Berpenampilan tidak pantas_*
8. *_Kurang sopan santun_*
Kita harus *BERBENAH* diri, buang _kebiasaan”_ *BURUK* diatas.
Bekerjalah dengan penuh *SEMANGAT* & _tanpa pamrih_.
Bekerja bukan sekedar sebagai *SARANA* _memenuhi_ *kebutuhan* hidup saja, namun lebih daripada itu, jadikan *PEKERJAAN* sebagai _sarana_ *AKTUALISASI* diri.
Temukan *PASSION* kita, lakukan _pekerjaan_ dengan penuh *gairah* & *cinta*, maka tanpa terasa, kita akan sampai di _ambang pintu_ *KEBERHASILAN*, dimana *cita”* & *kesuksesan* hanya tinggal *SEJENGKAL* dihadapan kita.
*KEBERHASILAN* & *MASA DEPAN* kita tergantung dari *SIKAP* kita !!!
Renungan:
Rabu, 17 nop 2021
*ARTIKEL UNTUK MENGOREKSI HIDUP*
•⌣̊✽ • ✽⌣̊•✽ • ✽⌣̊•✽ • ✽⌣̊•✽ • ✽⌣̊•✽ • ✽⌣̊•
✽ Jangan *berfokus* pada *KEKURANGAN*, tapi _berfokuslah_ pada *KELEBIHAN* & maksimalkan segala _kelebihan_ yang kita *miliki*.
✽ Berusahalah untuk tidak menjadi *MANUSIA* yang *BERHASIL*, tapi _berusahalah_ menjadi *MANUSIA* yang *BERGUNA*.
✽ *KEBAHAGIAAN* itu datangnya dari _diri sendiri_, jangan *mengharapkan* dari orang lain, sebab kita sendiri lah yang _membuatnya_.
✽ Satu²nya cara *TERMUDAH* menjadi seseorang yang *BAHAGIA* bukan mereka yang *MEMILIKI* segala²nya, tapi seseorang yang selalu *MENSYUKURI* apa yang ia _punya_.
✽ Tekadang *KEHIDUPAN* _membiarkan_ kita *mengalami* rasa *SAKIT*, karena *KEHIDUPAN* ingin kita *mengetahui* seberapa berharganya *KESEHATAN*.
✽ Menjalani *KEHIDUPAN* terkadang _terasa_ *SULIT*, tapi *percayalah* akan ada saatnya kita _mendapatkan_ sesuatu yang *PALING BAIK* untuk kita.
✽ Semua akan menjadi terlihat *MUSTAHIL*, apabila kita hanya terus *BERENCANA*, tapi tidak *BERTINDAK*.
✽ Orang yang mudah *TERSINGGUNG* itu adalah orang yang *menyembunyikan* _sifat_ *ANGKUH* dibalik _sifat_ *kekanak-kanakannya*.
✽ Ketika kita *belajar* untuk *BERSABAR*, sebentar lagi kita akan sampai pada *KEDAMAIAN*.
✽ Adakala *HATI* ini *GELISAH* & *RESAH* ketika _berbisnis_, itu pertanda *3 hal*, kurang *BELAJAR* atau kurang *PENGALAMAN* serta kurang *BERIBADAH* !!!
✽ Jika kita terus *MENGELUH* atas apa yang tidak kita *MILIKI*, kita tidak akan pernah merasa *CUKUP* dalam hidup ini.
Renungan:
Kamis, 18 nop 2021
*JANGAN TAKUT MEMBERI*
Jangan pernah *TAKUT* untuk _memberi_, karena *MEMBERI* adalah langkah *pertama* untuk bisa *MENERIMA.*
Kalau kita *perhatikan* tidak pernah ada _petani_ yang akan *MENUAI*, jika mereka tidak pernah *MENABUR*
Dan hebatnya, jumlah yang *DITUAI* pasti lebih banyak dari yang *DITABUR*, kalau _benih_ yang *DITABUR* _sepuluh_, maka yang akan *tumbuh* _lebih_ dari *sepuluh*
Kalau kita ingin *MENUAI* banyak, maka _taburlah_ *benih* sebanyak banyaknya, karena kita pun akan *MENUAI* lebih banyak lagi.
Demikian pula dalam *kehidupan* ini, apakah kita akan _menabur_ *kebaikan* atau *keburukan*, karena apa yang kita *TABUR*, _cepat_ atau _lambat_ pasti akan kita *TUAI* hasilnya.
Selama ada *kesempatan*, marilah kita menjadi orang yang *murah hati* serta *ringan tangan*.
_Berikanlah_ *kebaikan*.
_Berikanlah_ *perhatian*.
_Berikanlah_ *kasih sayang*.
*Beri* dan *beri*.
Janganlah hanya mau *MEMBERI* jika ada *keuntungan* saja.
Jika kita *MEMBERI* dengan _tulus_ dan _ikhlas_, percayalah semua yang kita *lakukan* itu, akan *MENUAI* _pahala_ serta *tercatat* di dalam buku *kehidupan*, sebagai bekal di saat *Sang Pemilik Kehidupan* _memanggil_ kita kembali ke alam *keabadian.*
Hidup ini seperti *GEMA*, apa yang kita *keluarkan* pasti akan *terpantul* kembali kepada kita juga.
Renungan:
Jumat, 19 nop 2021
🚶♂🚶♀"*JALAN HIDUP INI* "🚶♀🚶♂
_Hidup ini_ ......
meskipun sudah *DIPERSIAPKAN* sedemikian rupa _rapinya_ dan *dipikirkan* segala kemungkinan yang akan *TERJADI* dan bahkan *diantisipasi* sebelumnya dari hal-hal yang *menakutkan* serta *membahayakan*,
Ternyata masih ada *hal-hal* yang baru *MUNCUL*, dan ini *membuktikan*
Bahwa *KEHEBATAN* manusia seperti *apapun* _tetaplah_ ....
sebagai manusia yang *MEMILIKI* _kekurangan_ dan _kelemahan_.
Janganlah *TAKABUR* jika _kekuatan_ dan *hidup* ini sedang berada _dimenara_ *SUKSES*,
......._sebab_.....
*TINGGI HATI* mendahului _kehancuran_
Menjadi *pribadi* yang selalu *RENDAH HATI*
adalah *KUNCI EMAS* untuk _meraih_ dan *mempertahankan* apa yang _diharapkannya_ dan akan selalu ada banyak *jalan* dan *pertolongan*.
_Teruslah melangkah_,.....
Selama kita di jalan yang *BENAR*, meski terkadang *KEBAIKAN* tidak _senantiasa_ *DIHARGAI*.
Hidup bukan tentang _siapa_ yang *TERBAIK*, tapi *siapa* yang mau _berbuat_ *BAIK*.
Jika kita melihat orang yang *BAIK*, Maka *TELADANI* dia.
Jika kita melihat orang yang terlihat *JAHAT*, Maka _periksalah_ *PIKIRAN* kita sendiri
Jangan menghapus *Persaudaraan* hanya karena sebuah *KESALAHAN*….
Namun hapuslah *KESALAHAN*...
demi lanjutnya *Persaudaraan*..
Jika datang kepada kita *Gangguan*, jangan berpikir bagaimana cara *membalas* dengan yang lebih *perih*, tapi Berpikirlah bagaimana cara membalas dengan yang lebih *baik*.
Hidup adalah sebuah *Perjalanan*...
Selalu ada *ALASAN* atas setiap *PERISTIWA*,
meski terkadang kita tidak mengerti *Alasan* nya, Tapi itu selalu memberikan *PELAJARAN*.
Renungan
Sabtu, 20 nop 2021
_Happy weekend all_
*SANGAT BERNILAI*
Jika ada *1000 ORANG* yang tidak *YAKIN* terhadap diri kita, itu tidak menjadi *MASALAH.*
Namun jika *ternyata* kita sendiri yang tidak *YAKIN* terhadap diri kita sendiri, itu baru menjadi *MASALAH*
Seringkali dalam *perjalanan* kita untuk *BERTUMBUH*, kita sangat *TERPAKU* pada *PENILAIAN* orang lain
Se-olah² *PENILAIAN* orang lain itu adalah _kenyataan_ *MUTLAK,*
padahal belum tentu seperti itu.
*YAKINLAH* pada diri kita sendiri,
*PERCAYALAH* bahwa kita itu *JAUH* lebih *BERHARGA* dibandingkan *BARANG* apapun di *DUNIA* ini.
Saat ada orang lain *SALAH* dalam *MENILAI* diri kita, itu tidak jadi
*MASALAH !!!*
Yang paling *PENTING :*
Teruslah _memberikan_ *SEMANGAT* & _energy_ *POSITIF* pada diri kita sendiri
Tetap *BERUSAHA* untuk _meningkatkan_ *NILAI* diri kita
Semakin *NILAI* kita *MENINGKAT,* semakin kita akan banyak *DICARI* & *DIPERLUKAN* oleh orang lain
Bahkan *UANG* pun akan datang *MENCARI* kita
Sebab pada dasarnya *UANG* yang kita *dapatkan* adalah sebuah *PERTUKARAN NILAI,*
& kita itu sangat *BERNILAI* !!!
*INGATLAH,*
Bukan apa *KATA* orang lain terhadap diri kita _melainkan_ apa *KATA* hati kita terhadap diri sendiri, dan kita harus *YAKIN* diri kita sangat *BERNILAI*
Renungan
Minggu, 21 nop 2021
Kenapa makin _tinggi_ *INCOME* seseorang, ternyata makin _mengikuti_ peran *UANG* dalam membentuk *kebahagiaan*?
Kajian² dalam ilmu *financial psychology* _menemukan_ *jawabannya*, yang kemudian dikenal dengan nama :
*Hedonic Treadmill*.
Gampangnya, *Hedonic Treadmill* ini adalah seperti ini :
Saat *GAJI* kita *5 juta*, semuanya *habis*.
Saat gaji!kita *NAIK* ke _30 juta_ perbulan, semua *HABIS* juga.
_Kenapa begitu_?
Karena *ekspektasi* & *gaya hidup* kita pasti ikut *NAIK*, sejalan dengan *KENAIKAN* _penghasilan_ kita
Dengan kata lain, _nafsu_ kita untuk *MEMBELI* _materi_ atau _barang mewah_ akan terus *meningkat* sejalan dengan peningkatan *INCOME* kita
Itulah kenapa di sebut *Hedonic Treadmill* :
Seperti berjalan diatas *Treadmill*, _kebahagiaan_ kita tidak maju²,
Nafsu *MATERI* tidak akan pernah *terpuaskan*.
Saat *INCOME* _10 juta/bulan_, mau _naik_ *Avanza*;
Saat *INCOME* _50 juta/bulan_ pengen berubah _naik_ *Alphard*;
Itu salah satu contoh *SEMPURNA* tentang _jebakan_ *Hedonic Treadmill*.
*Hedonic Treadmill* membuat _ekspektasi_ kita akan *MATERI* terus *meningkat*.
Jadi apa yang harus _dilakukan_ agar kita *terhindar* dari _jebakan_ *Hedonic Treadmill*?
Lolos dari _jebakan_ *nafsu materi* yang tidak pernah *BERUJUNG* ?
Terapkanlah _gaya hidup_ yang *bersahaja*...
Sekeping _gaya hidup_ yang tidak *SILAU* dengan _gemerlap_ *kemewahan materi*,
Mengubah *Orientasi Hidup* !!!
Makin banyak _berbagi_,
Semakin banyak _memberi_ kepada orang lain, telah *TERUJI* justru semakin *membahagiakan* kita.
Bukanlah banyak _mengumpulkan_ *MATERI* yang membuat *kebahagiaan* kita *terpuaskan*
Dengan sering *BERBAGI* serta selalu *BERSYUKUR*, kita pasti akan selalu merasakan *KEBAHAGIAAN*.
Renungan:
Senin, 22 nopember 2021
*"NILAI SEBUAH KEPRIBADIAN"*
Mari mulai sekarang kita *berubah* menjadi _lebih_ *BAIK* dan hidup _lebih_ *BENAR* lagi.....agar....kita semua bisa memiliki *KEPRIBADIAN* yang lebih *MULIA* dan *BERMAKNA*
# *KEPRIBADIAN* adalah se-gala²nya.
## *KEPRIBADIAN* adalah _harta benda_ yang tidak *TERNILAI*.
### *KEPRIBADIAN* adalah *FONDASI* _hidup_ & _kehidupan_.
#### *KEPRIBADIAN* yang *BAIK* akan _membuahkan_ hidup yang *BAIK* & *BAHAGIA*.
Sedangkan *KEPRIBADIAN* yang *BURUK* akan _mendatangkan_ hidup penuh *MASALAH*.
##### *KEPRIBADIAN* yang *BAIK* akan _mendatangkan_ hidup *MULIA* & *BERMAKNA*.
sedangkan *KEPRIBADIAN* yang *JAHAT* akan _mengakibatkan_ hidup yang *MENDERITA*.
....mari kita *AMBIL* _komitmen_:
untuk meninggalkan *KEPRIBADIAN* yang kurang *BAIK* dan kita sambut *KEPRIBADIAN* yang telah kita *DIPERBAHARUI*
Kita tinggalkan *KESOMBONGAN*,
Sambutlah *KERENDAHAN HATI*.
Kita tinggalkan *KEEGOISAN*,
Sambutlah *KEBERSAMAAN*.
Kita Tinggalkan *KESERAKAHAN*,
Sambutlah *KEDERMAWANAN*.
Kita tinggalkan *KEBENCIAN*,
Sambutlah *CINTA KASIH*.
Kita tinggalkan *KECEMBURUAN*,
Sambutlah *SIMPATI*.
Kita Tinggalkan *KECEMASAN*,
Sambutlah *KEDAMAIAN*.
Kita Tinggalkan *SAKIT HATI*,
Sambutlah *PEMAAFAN*.
Kita Tinggalkan *KEBODOHAN*,
Sambutlah *KEARIFAN*.
Kita Tinggalkan *KEBOHONGAN*,
Sambutlah *KEJUJURAN*.
Kita Tinggalkan *KEMUNAFIKAN*,
Sambutlah *KETULUSAN*.
Kita Tinggalkan *KEMARAHAN*,
Sambutlah *KESABARAN*.
Kita Tinggalkan *KECURIGAAN*,
Sambutlah *PEMAKLUMAN*.
Kita Tinggalkan *KEPICIKAN*,
Sambutlah *KEBESARAN JIWA*.
Kita Tinggalkan *RASA MINDER*,
Sambutlah *KEPERCAYAAN DIRI*.
Kita Tinggalkan *KEPUTUSASAAN*,
Sambutlah *OPTIMISME*.
Kita Tinggalkan *KEBIMBANGAN*,
Sambutlah *KEYAKINAN*.
Kita Tinggalkan *PERMUSUHAN*,
Sambutlah *PERSAHABATAN*.
Kita Tinggalkan *GAYA HIDUP BER-FOYA*²,
Sambutlah *HIDUP HEMAT BERSAHAJA*.
Kita Tinggalkan *KEBURUKAN*,
Sambutlah *KEBAIKAN*.
Renungan:
Selasa, 23 nopember 2021
*KETIKA HIDUP HARUS MEMILIH*
Hidup adalah *PILIHAN*, maka _tentukanlah_ *PILIHAN* kita sebelum *PILIHAN* _menentukan_ hidup kita !!!
Kita bisa *MEMILIH* hidup dengan kepala *tertunduk* & *pikiran* enggan _berurusan_ dengan orang lain.
Kita juga bisa *MEMILIH* hidup dengan penuh *KETAKUTAN*
Takut _kehilangan_ *UANG*,
Takut di *KRITIK*,
Takut pada *SETIAP HAL BARU* yang *HADIR* didepan mata.
Kita juga bisa *MEMILIH* hidup untuk *TERPAKU* pada satu hal,
hanya _memikirkan_ diri sendiri.
Kita memang bisa *MEMILIH* hidup itu semua, namun kita juga bisa *MEMILIH* hidup dengan selalu *MEMANDANG* _kedepan_ & *PANTANG MENYERAH*.
kita memang *BEBAS MEMILIH HIDUP* kita sendiri...
Hidup itu sesungguhnya tidak pernah *MEMIHAK* kepada siapapun di dunia ini, tapi hidup itu membuat kita hanya bisa *MEMIHAK* kepada _satu hal_,
*BERTAHAN UNTUK HIDUP DENGAN CARA BENAR*.
Hidup itu memang sudah banyak *MASALAH*, baik *besar* maupun *kecil* tetap akan ada namanya *MASALAH*, maka dari itu berusahalah untuk tidak _menambah_ lagi *MASALAH*.
Meskipun *HIDUP* sudah banyak *MASALAH*,
_tersenyumlah_,
_hadapilah_,
_selesaikanlah_
agar hidup semakin tidak *BERMASALAH*.
Renungan:
Rabu, 24 nop 2021
*KEBAHAGIAAN* dan *SUKACITA*
Jika *KEBAHAGIAAN* dan *SUKACITA* itu ada di suatu tempat,
pasti _belahan_ lain di bumi ini akan *KOSONG*, karena semua orang akan *berkumpul* di tempat di mana *KEBAHAGIAAN* dan *SUKACITA* itu _berada_...
Jika *KEBAHAGIAAN* dan *SUKACITA* bisa _dibeli_,
pasti orang² *kaya* akan membeli *KEBAHAGIAAN* dan *SUKACITA* itu, dan *mayoritas* orang akan *sulit* mendapatkan *KEBAHAGIAAN* dan *SUKACITA*,
karena sudah _diborong_ oleh mereka...
Untungnya *KEBAHAGIAAN* dan *SUKACITA* itu berada didalam *HATI* dan *PIKIRAN* setiap manusia, jadi kita tidak perlu _membeli_ atau pergi _mencari_ *KEBAHAGIAAN* dan *SUKACITA* itu...
Yang kita perlukan adalah *HATI* yang *BERSIH* dan *IKHLAS* serta *PIKIRAN* yang *JERNIH*, maka kita bisa _menciptakan_ rasa *BAHAGIA* dan *SUKACITA* itu _kapanpun, dimanapun_, dan dengan *kondisi* apapun...
*KEBAHAGIAAN* dan *SUKACITA* itu hanya _dimiliki_ oleh orang² yang dapat *BERSYUKUR*...
*KEBAHAGIAAN* dan *SUKACITA* itu bukan _pilihan_,
*KEBAHAGIAAN* dan *SUKACITA* itu adalah *KEPUTUSAN* !!!
Ketika *situasi* dan *keadaan* atau pun orang lain berusaha _mencuri_ *KEBAHAGIAAN* dan *SUKACITA* kita,
*KEPUTUSAN* kitalah yang akan _menentukan_ apakah *KEBAHAGIAAN* dan *SUKACITA* kita akan _hilang_ dari *HATI* kita atau _tidak_?
Satu hal yang perlu _digarisbawahi_,
*KEBAHAGIAAN* dan *SUKACITA* itu sangat *MAHAL*, tidak bisa *DIBELI* dengan *UANG* berapa banyakpun !!!
Jadi saat *KEBAHAGIAAN* _menghampiri_ kita, *SUKACITA* datang _melingkupi_ kita,
*JAGALAH* itu se-baik²nya...
*KEADAAN* tidak akan dapat _mengerti_,
*SITUASI* tidak akan dapat _mengusahakannya_,
Semua itu *tergantung* diri kita sendiri...
Ketika sesuatu _terjadi_ yang mencoba _mencuri_ *SUKACITA* kita, kita harus *TENANG* dan *TERSENYUMLAH*,
Jangan biarkan _apapun_ dan _siapapun_ mencuri *KEBAHAGIAAN* dan *SUKACITA* kita...
Renungan:
Kamis, 25 nop 2021
*JANGAN PERNAH PUTUS TALI SILATURAHMI ANTARA TEMAN DAN PERSAUDARAAN*.
_karena silaturrahmi banyak membawa makna yang berarti_:
Berteman dengan berbagai *KARAKTER* manusia akan membuat kita lebih *BIJAK*..
1. Ada *TEMAN* yang bersifat *KERAS*, dari dialah sebetulnya yang *MENDIDIK* kita untuk _berani_ dan _bersikap_ *TEGAS*
2. Ada *TEMAN* yang *LEMBUT*, dari dialah yang _mengajarkan_ kita *cinta* dan *kasih sayang* terhadap _sesama_..
3. Ada *TEMAN* yang *CUEK* dan *MASA BODOH*, dari dialah sebetulnya yang membuat kita *BERPIKIR* bagaimana agar kita bersikap *PERHATIAN* terhadap _orang lain_.....
4. Ada *TEMAN* yang tidak bisa *dipercaya* dan kata-katanya *SULIT* _dipegang_ kebenarannya, dari dialah yang membuat kita *BERPIKIR* dan merasa betapa tidak enaknya jika *DIKHIANATI* maka _belajarlah_ untuk menjadi orang yang dapat *DIPERCAYA*.
5. Ada *TEMAN* yang *JAHAT* & *JUDES* yang hanya bisa _memanfaatkan_ *kebaikan* orang lain saja, dari dialah kita bisa _belajar_, bagaiman kita *bertindak* & bisa
*berbuat* banyak *KEBAIKAN* namun tetap *WASPADA*.....
• Setiap *KARAKTER* manusia diatas akan selalu *baik* & *mendidik* kita, bagaimana sebaiknya kita harus *BERSIKAP*
Kita perlu tahu bahwa _gerinda_ yang terbuat dari *biji besi* bisa *menajamkan besi* dan manusia *menajamkan* sesamanya...
Tanpa orang-orang seperti itu kita akan selalu *TERLENA* dalam _zona nyaman_ & _tidak berkembang_.
Karena *KARATER* orang seperti diatas tadi secara _tidak langsung_ selain *MELATIH* _kesabaran_ kita, juga membuat kita semakin _*DEWASA & BIJAKSANA*_
Ketika ada orang *bicara* mengenai kita _dibelakang_, itu adalah tanda bahwa kita sudah ada *didepan* mereka
Saat orang *bicara* _merendahkan_ diri kita, itu adalah tanda bahwa kita sudah berada di tempat yang lebih *TINGGI* dari mereka
Saat orang *bicara* dengan _nada iri_ mengenai kita, itu adalah tanda bahwa kita sudah jauh lebih *BAIK* dari mereka.
Saat orang *bicara* _buruk_ mengenai kita, padahal kita tidak pernah *mengusik* kehidupan mereka, itu adalah tanda bahwa *kehidupan* kita sebenarnya lebih *INDAH* dari mereka.
Orang *PINTAR* bisa *GAGAL*,
Orang *HEBAT* bisa *JATUH*,
Tetapi orang yang _*RENDAH HATI & SABAR*_ dalam segala hal akan selalu mendapat *JALAN* untuk _menempatkan diri_ dengan *seimbang* karena *kokoh pijakannya*..
Renungan:
Jumat, 26 nop 2021
*HIDUP YANG MAKSIMAL*
Kehidupan sudah _menyiapkan_ *SKENARIO* _kehidupan_ yang *berlapis* untuk kita, karena kita _diberi_ *KEISTIMEWAAN* untuk memilihnya sendiri, maka berlaku *bijaksanalah*.
4 hal yang perlu *DIPERHATIKAN* dalam Hidup :
1. ➡Lihat *KEBELAKANG*: ini memberikan *PENGALAMAN*.
2. ➡Lihat *KEDEPAN*: ini memberikan *HARAPAN*.
3. ➡Lihat *SEKELILING*: ini memberikan *KENYATAAN*.
4. ➡Lihat *KEDALAM*: ini memberikan *KEYAKINAN*.
Banyak orang *MENUA* dengan *penyesalan* :
↘️ _*pekerjaan* yang tidak dikerjakan_,
↘️ _*perkataan* yang tidak dikatakan_,
↘️ _*cinta* yang tidak diungkapkan_,
↘️ _*mimpi* yang terabaikan_,
Dan sebagainya
Jangan pernah *berharap* menjadi orang yang *SUKSES*, tapi berusahalah menjadi orang yang *BERNILAI*, sebab hidup ini begitu *BERNILAI*.
Agar tidak *menyesal* dikemudian hari, maka kita harus menjalani hidup dengan *MAKSIMAL* _(*ALWAYS DO THE BEST*)._
↗️ _*Bekerja dengan Maksimal_*,
↗️ _*Mengasihi keluarga dengan Maksimal_*,
↗️ _*Berkarya bagi sesama dengan Maksimal_*.
Intinya ketika kita sudah *mengusahakan* yang *TERBAIK* selama hidup ini, maka kita tidak perlu lagi *MENYESAL* dikemudian hari.
Renungan
Sabtu, 20 nop 2021
_Happy weekend all_
*SANGAT BERNILAI*
Jika ada *1000 ORANG* yang tidak *YAKIN* terhadap diri kita, itu tidak menjadi *MASALAH.*
Namun jika *ternyata* kita sendiri yang tidak *YAKIN* terhadap diri kita sendiri, itu baru menjadi *MASALAH*
Seringkali dalam *perjalanan* kita untuk *BERTUMBUH*, kita sangat *TERPAKU* pada *PENILAIAN* orang lain
Se-olah² *PENILAIAN* orang lain itu adalah _kenyataan_ *MUTLAK,*
padahal belum tentu seperti itu.
*YAKINLAH* pada diri kita sendiri,
*PERCAYALAH* bahwa kita itu *JAUH* lebih *BERHARGA* dibandingkan *BARANG* apapun di *DUNIA* ini.
Saat ada orang lain *SALAH* dalam *MENILAI* diri kita, itu tidak jadi
*MASALAH !!!*
Yang paling *PENTING :*
Teruslah _memberikan_ *SEMANGAT* & _energy_ *POSITIF* pada diri kita sendiri
Tetap *BERUSAHA* untuk _meningkatkan_ *NILAI* diri kita
Semakin *NILAI* kita *MENINGKAT,* semakin kita akan banyak *DICARI* & *DIPERLUKAN* oleh orang lain
Bahkan *UANG* pun akan datang *MENCARI* kita
Sebab pada dasarnya *UANG* yang kita *dapatkan* adalah sebuah *PERTUKARAN NILAI,*
& kita itu sangat *BERNILAI* !!!
*INGATLAH,*
Bukan apa *KATA* orang lain terhadap diri kita _melainkan_ apa *KATA* hati kita terhadap diri sendiri, dan kita harus *YAKIN* diri kita sangat *BERNILAI*
Renungan
Minggu, 28 nop 2021
Pribadi *KONSEKUEN*:
Mereka yang *beralasan* tidak punya *WAKTU* adalah mereka yang _membiarkan_ *WAKTU* _mengatur_ hidupnya, bukan malah *sebaliknya*.
*NASIB BAIK* tidak pernah *SALAH* _memilih_ orang, ia *memilih* orang yang *PROAKTIF* _menjemputnya_.
Jangan hanya *TERTARIK* dengan apa yang *dicapai* orang *SUKSES*, _tertariklah_ dengan *usaha* dan *kerja keras* yang mereka *KERJAKAN* untuk _mencapai_ *KESUKSESAN*.
Yang _menyedihkan_ bukanlah _bidikan_ yang *MELESET*, tapi _bidikan_ *TANPA TARGET*.
Hal yang perlu *DITAKUTI* saat _mengkritik_ orang lain adalah ketika kita sendiri pun tidak lebih *BAIK* dari mereka.
Jika tidak *SUKA* terhadap sesuatu *UBAHLAH*, jika tidak *KUASA* _merubahnya_, ubah *sikap* saja jangan selalu *MENGELUH*...
Pribadi *KONSEKUEN* adalah Pribadi yang punya rasa *tanggung jawab*
Untuk itu *KESADARAN* dapat _dipertanggungjawab_ kan lewat *sikap* dan *perbuatan* yang *BERGUNA* bagi diri sendiri maupun bagi orang lain.
Pribadi *KONSEKUEN*: mampu menerima *kenyataan* hidup baik _manis_, _pahit_, _susah_, _bahagia_, _sedih_ maupun _senang_ sebagai *GELOMBANG* _kehidupan_ yang dialaminya.
Pribadi *KONSEKUEN*: akan *bertanggung jawab* penuh pada apa yang telah _diputuskannya_ dengan *AKIBAT* apa pun, dia akan *SIAP* menghadapi segala macam *konsekwensi* dan *rintangan-rintangan* yang akan *TIMBUL*
Pribadi *KONSEKUEN*: selalu *berani* dan mampu *menerima* segala *risiko* yang _baik_ maupun yang _buruk_ yang disebabkan *AKIBAT* dari *perbuatannya*
Pribadi *KONSEKUEN*: akan mempunyai *mental* yang _tangguh_, _ulet_, _mandiri_, _disiplin_, _berani_, tidak mudah _goyah_ dan juga tidak _manja_ pada diri sendiri, juga *sportif, sabar, tabah, berpendirian, rendah hati , optimis, cerdas, siap membantu* dan *melayani* orang lain.
Pribadi *KONSEKUEN*: mampu *memahami* & *memaafkan* orang lain yang pernah *merugikan* dirinya.
Pribadi *KONSEKUEN*: menyadari tiada manusia yang *sempurna*, dia siap *belajar* dan *belajar* setiap waktu agar *kualitas* hidupnya menjadi lebih *BERARTI*
Sudahkah kita berusaha menjadi manusia yang *KONSEKUEN* ?????
Komentar